15 - Prof Rayden

11.2K 709 33
                                    

"Ya Tuhan, semoga yang masuk ke kelas hari ini Prof Rayden. Amin!"

"Amin!"

Serena menatap kedua temannya dengan aneh, "Kenapa kalian tidak membaca jadwal saja?"

"Tidak mau, takut kecewa lebih baik menunggu agar dapat kejutan indah."

Serena merasa semakin aneh dengan keduanya, dia pun mengunduh jadwal yang baru dia dapatkan dari ketua kelas karena kebetulan, ponselnya ini ponsel Rayden. Kata Rayden, ponsel Serena hancur saat kecelakaan jadi untuk sementara waktu, Serena bisa menggunakan ponsel Rayden yang lain. Psstt, Rayden memiliki 2 ponsel untuk pekerjaan dan pribadi.

Nah, ponsel pribadi Rayden yang Serena pegang sekarang. "Prof Dr. dr. Rayden Schuyler De Arter, M.Kes. panjang sekali," tapi setelah itu, Serena mengerjap. "Jenna, Iviana. Dosen yang masuk kelas kita nanti memang Prof Rayden,"

"Hah? Serius?!"

Jenna langsung merebut ponsel Serena, gadis itu memelotot kan matanya. "Daebak! Ini benar-benar gila! Akhirnya bisa cuci mata setelah sekian lama,"

"Kok cuci mata? Kalian ini aneh,"

"Kamu akan paham kalau sudah ketemu Prof Rayden, Serena. Kamu juga akan seperti kami,"

Serena mengangkat bahunya acuh tak acuh, karena bagi Serena, yang paling tampan hanya suaminya seorang, tidak ada yang lain. Tak lama kemudian, seorang Dosen masuk ke dalam kelas. Jenna dan mahasiswi lainnya sudah siaga tersenyum manis tapi senyum mereka memudar saat yang masuk adalah Dosen lain.

Dan ketua kelas langsung berdiri, "Mohon maaf, Pak. Apa Prof Rayden tidak bisa mengisi kelas?"

"Bisa, saya hanya melihat sebentar." Setelah itu, Dosen pergi membuat mahasiswi yang sempat kecewa kembali merasa percaya diri.

Tap .... Tap .... Tap ....

Semoga Prof Rayden, Tuhan. Aku sudah sangat merindukannya, mau cuci mata.

Kalau benar Prof Rayden, baju aku hari ini tidak akan aku cuci untuk kenang-kenangan.

Ya Tuhan, kali ini saja, hamba yang pendosa ini ingin melihat yang tampan-tampan berprestasi.

Begitu banyak suara batin dari para mahasiswi yang mendambakan Dosen pujaan mereka dan saat pintu kelas terbuka, memperlihatkan siapa yang datang, semua mahasiswi menutup mulut agar tidak kelepasan berteriak. Berbeda dengan Serena yang mengerjap dengan memandang lurus pada Prof Rayden juga Prof Rayden yang ikut menatapnya.

"Suamiku ya?" Gumamnya dengan suara pelan yang hanya dirinya sendiri yang bisa dengar, "Suamiku sudah tidak jadi pengangguran kah? Kalau begitu, aku akan bertanya." Serena ingin berdiri tapi dia mengurungkan saat melihat kelas yang mendadak hening, "Kok ngeri ya?"

***

"Gila! Gue sesak napas!!!"

Serena menatap Jenna dan Iviana yang seperti kerbau di cucuk hidungnya usai kelas Prof tampan mereka selesai, "Na! Kok lo bisa santai sih?"

"Memangnya kenapa?"

"Beliau itu Prof Rayden, Na! Gue selalu berdoa sama Tuhan, semoga gue bisa berjodoh sama Prof Rayden."

"Bagaimana kalau Prof Rayden sudah menikah?"

"Itu tidak mungkin! Tapi kalau benar-benar sudah menikah, gue akan cari jalan alternatif."

"Jalan alternatif?"

"Santet! Gue enggak terima kalau pria idaman gue udah nikah,"

Perpindahan Jiwa Gadis PenggodaWhere stories live. Discover now