22 - Bertemu Papa

9.8K 651 65
                                    

"Lihat Instagramnya Bu Nara,"

"Bu Nara pergi ke mana?"

"Katanya Kanada,"

Simpang siur berita tentang penolakan Rayden hari itu yang menjadi penyebab Nara memilih mengundurkan diri sebagai Dosen dan pergi ke Kanada. Berbeda dengan Jenna yang telah menyaksikan, Nara keluar dari ruangan Rayden dan ada tanda ciuman di leher Rayden. Jenna bukan gadis polos, dia mengerti apa yang telah terjadi jika ada tanda satu itu.

Dan Serena yang tidak tergiur dengan berita hari ini, tenang-tenang saja memainkan ponsel sambil menunggu kedatangan Dosen. "Na," Serena menatap Iviana. "Enggak jadi deh,"

"Aneh," Serena menutup ponselnya tapi notifikasi yang masuk, membuat layar ponselnya kembali nyala.

"Ini yang gue mau tanyain,"

Buru-buru Serena mematikan ponselnya dan memasukan ponselnya ke dalam saku celana, "Apa?"

"Itu bukannya ponsel Prof Rayden?"

Mendengar pujaan hatinya di sebut, Jenna langsung menoleh. "Ponsel? Ponsel siapa?"

"Itu, ponsel yang Serena pegang mirip ponsel Prof Rayden."

Serena berdehem, "Ponsel ini ada banyak di pasaran. Tidak hanya satu, kalau cuma mirip, bukankah itu sudah biasa? Coba kamu lihat kelas kita, ada banyak sekali yang pakai iPhone, Samsung, Oppo, dan lain sebagainya kan?"

"Benar tuh apa kata Serena," Jenna menimpali, membuat Iviana akhirnya mengangguk dan menepis kecurigaannya tadi. "Oh ya guys, hari ini kan kita cuma ada dua kelas. Bagaimana kalau kita pergi? Kita enggak pernah jalan bareng lagi loh semenjak Serena masuk kuliah lagi,"

"Gimana, Na?"

Serena yang di tatap terdiam sejenak, "Sebentar. Aku izin dulu,"

"Izin sama siapa?"

"Mama,"

"Mama? Bukannya Mama kamu sudah meninggal?"

Serena terdiam, Rayden atau pun Dokter Ares tidak pernah menceritakan tentang latar belakang keluarganya. Salah Serena juga, karena dia tidak memiliki inisiatif untuk bertanya. "Maksud aku, Mama tiri."

"Papa kamu sudah menikah lagi?"

Serena semakin mati kutu, membuat Jenna merasa kasian melihat sahabatnya. "Kamu pasti merindukan Mama kamu ya? Enggak apa-apa kok, Na. Kita paham,"

"Terima kasih," Serena tersenyum tipis ke arah keduanya dan hari ini, sepertinya Serena tidak bisa ikut dengan kedua sahabatnya. Dia lebih tertarik untuk mencari tahu tentang latar belakangnya tapi Serena enggan bertanya pada Rayden.

Singkatnya, Serena merajuk pada Rayden yang tidak memiliki inisiatif menjelaskan padahal tahu istrinya amnesia. Sepulangnya dari kelas terakhir, Serena tetap pulang ke kediamannya lebih dulu di antar oleh suaminya tapi kebetulan yang sangat baik, Rayden harus pergi lagi karena ada urusan pekerjaan yang tidak dia jelaskan pada Serena.

Serena juga tidak bertanya macam-macam, dia membiarkan Rayden pergi. 1 jam setelahnya, Serena ikut pergi dan mengatakan pada pelayan kalau Serena ingin ke mini market sebentar. Awalnya para pelayan ingin menemani tapi Serena menolak dan berkata, jika Serena bisa sendiri. Serena menggunakan sepeda ke mini market dekat rumah tapi dari mini market, Serena menaiki taksi.

1 jam lalu, Serena sudah mencari informasi tentang dirinya sendiri yang ternyata, Serena menemukan sebuah kotak yang berisi kalung. Di sana juga ada pesan yang menyematkan alamat, pesannya berisi, jika anak cantiknya Papa berubah pikiran. Papa ada di .... Surat itu dari Papanya.

Perpindahan Jiwa Gadis PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang