35 - Jenna Yang Patah Hati

7.5K 522 48
                                    

Baru tiba di kampus, semua pasang mata menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Serena mengerutkan kening, gadis itu belum tahu perihal pernikahannya yang tengah menggemparkan media pemberitaan. Dia memang tidak tahu, sebab selama di rumah, Serena jarang menonton televisi mau pun memainkan ponselnya. Dia lebih senang menghabiskan waktu dengan berduaan bersama suaminya.

Dan bisik-bisik yang terdengar, membuat Serena menaikkan satu alisnya.

"Dia benar-benar istri Prof Rayden?"

"Sangat tidak cocok, aku lebih pantas menjadi istri Prof Rayden."

"Dia terlalu kekanak-kanakan, bukan tipe Prof Rayden."

"Memangnya kau tahu bagaimana tipe Prof Rayden?"

"Jelas yang seperti aku!"

"Mimpi!"

Mereka membicarakan Rayden dan dirinya? Serena yang kebingungan memilih untuk pergi ke kamar mandi, dia harus menghubungi suaminya yang kebetulan, hari ini tidak ke kampus sebab ada rapat bulanan di perusahaan. Di kamar mandi, Serena mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya bertepatan dengan kedatangan 3 mahasiswi yang mendekatinya.

"Oh, jadi ini yang katanya menggoda Prof Rayden sampai menjebak Prof Rayden?"

Serena menatapnya, "Aku rasa. Kita tidak sedekat itu untuk ngobrol," Serena ingin pergi tapi salah satu mahasiswi menahan lengannya.

"Jangan munafik! Wanita rendahan yang hanya bisanya mengangkang untuk mendapatkan perhatian seorang pria berpendidikan sepertimu ini memang kelebihannya apa?! Cih!"

"Ucapanmu terlalu kasar, permisi, saya harus pergi."

Mahasiswi lain tidak membiarkan Serena pergi, mereka mendorong Serena hingga punggungnya membentur dinding. "Kau tidak akan pernah keluar dari tempat ini dengan aman!"

Mendengar itu, bukannya merasa terancam, Serena malah terkekeh pelan. "Aku atau kalian?" Serena mengangkat ponselnya yang sejak tadi merekam, dia menyeringai melihat wajah pucat ketiganya. "Aku bisa melaporkan kalian bertiga ke kantor polisi atas kasus perundungan,"

"Kau!"

"Hm? Jangan kalian pikir aku hanya akan diam saja di saat kalian bertingkah menjijikan, menyerang seseorang dengan membawa pasukan. Memalukan,"

Plak!

"Kurang ajar!"

"Bukti bertambah, kau juga melakukan kekerasan fisik terhadapku. Berapa lama masa hukuman kalian?"

Ketiga mahasiswi itu mengepalkan tangan mereka, mereka ingin menjambak rambut Serena tapi Serena dengan cepat menahan tangan salah satu dari mereka. "Sudah cukup main-mainnya, aku mulai muak melihat tingkah kalian. Kalian ini seorang mahasiswi, kalian harus bisa bersikap lebih dewasa!"

Serena pergi meninggalkan mereka semua, tepat setelah menjauh dari kamar mandi, wajahnya memerah dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca juga tangannya yang menyentuh pipinya sendiri. "Sakitnya," Dia sesenggukan sembari mengusap-usap pipinya yang terasa panas akibat tamparan tadi.

Rasanya sangat sulit menahan air mata saat menahan sakit akibat tamparan di pipinya, "Lihat saja. Aku akan mengadukan kalian pada Papa! Biar kalian di tendang dari negara ini!" Gerutunya sembari sesenggukan.

***

"Hubby─"

Ucapan Serena terhenti di tenggorokan, bukankah suaminya bilang tidak akan datang ke kampus hari ini tapi kenapa bisa ada di kampus secara tiba-tiba? Serena yang juga terkejut melihat kehadiran suaminya, menjadi refleks memanggil suaminya. Dan Rayden yang melihat Serena, bergegas mendekat, dia mengabaikan semua pandangan mahasiswi padanya.

Perpindahan Jiwa Gadis PenggodaWhere stories live. Discover now