Extra - Everywhere

Bắt đầu từ đầu
                                        

Akhirnya demi mencari aman, Shahnaz mengurai pelukan suaminya dan menuntun Radit untuk duduk manis menunggu di meja makan. "Tunggu sebentar ya, ganteng." Katanya seraya mengelus pipi Radit kemudian berlalu kembali menuju dapur.

Radit menopang dagu dengan sebelah tangannya. Menatap lurus menghadap pada Shahnaz yang sibuk dengan bungkusan roti tawar ditangan. Kali ini wanita itu hendak membuat sandwich.

Sebenarnya tindakan Radit tidak ada maksud lebih. Pria itu hanya sedang mengagumi istrinya. Shahnaz begitu indah dan terlalu luar biasa sehingga selalu bisa membuat Radit berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama. Yaitu dirinya. Ibu dari anak-anaknya.

Ditatap seperti itu, dari ujung matanya Shahnaz dapat menangkap pergerakan Radit

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Ditatap seperti itu, dari ujung matanya Shahnaz dapat menangkap pergerakan Radit. Manis amat laki guee. Kali ini hatinya menjerit.

Berbanding terbalik dengan niatnya, bukan aman, Shahnaz malah merasa semakin tidak karuan dan salah tingkah.

Radit selalu bisa membuat Shahnaz seperti ini.

Semua gerak-gerik istrinya tidak luput dari perhatian Radit. Pria itu tidak bisa menahan senyumnya semakin lebar saat Shahnaz menyerah pada usahanya untuk menyibukkan diri.

 Pria itu tidak bisa menahan senyumnya semakin lebar saat Shahnaz menyerah pada usahanya untuk menyibukkan diri

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Akhirnya Shahnaz benar-benar mengaku kalah. Ia melempar asal bungkusan roti tersebut dan berlari masuk pada pangkuan suaminya yang menyambut wanita itu dengan tangan terbuka.

Shahnaz merapat dan memeluk pinggang Radit sementara pria itu mengelus surai Shahnaz lembut. "Kamu laper gak?" Setengah berbisik wanita itu mendongak, menyentuh pipi Radit dengan kedua tangan. Menarik kepala suaminya agar menunduk menatapnya, sedangkan napasnya berembus lembut menembus kulit leher suaminya.

Radit menghentikan elusannya, "Laper."

Shahnaz menghela nafas kecewa, hendak bangkit dan kembali membuat sarapan untuk suaminya. Ia merasa bersalah sedari datang kemarin hanya mementingkan keinginannya sendiri dan tidak melayani kebutuhan perut suaminya dengan baik.

"Mau kemana?" Radit menahan tubuh Istrinya.

"Bikin kamu sarapan, katanya laper. Aku bikin sandwich."

INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ