第 93-1 章

655 40 0
                                    

Sebelumnya mohon maaf untuk keterlambatan updatenya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Sebelumnya mohon maaf untuk keterlambatan updatenya ...

.

.


Entah bagaimana aku sudah berada di taman. 

Zen, yang sepertinya menyadari kondisiku tidak biasa, terus melirik ke arahku dengan wajah khawatir.

'...Tidak, sadarlah Lily.'

Dengan masih agak linglung, aku menggigit bibirku untuk menenangkan napasku. Setelah cukup tenang, aku berbicara dengan Zen.

"Ayo kembali sekarang. Ini sudah lebih dari 5 menit."

"Ya!"

Zen memanggil Ventus, dan segera membawa kami berdua ke taman Mansion Valentino.

Aku berkedip untuk menjernihkan pandanganku. Saat aku melihat pemandangan yang kukenal, perasaan stabil yang aneh menyelimutiku.

...Aku kembali dengan selamat tanpa tertangkap. Rencananya berhasil karena kami memperoleh bukti fisik yang dapat meyakinkan keluarga bangsawan lainnya.

Biarpun begitu, jantungku masih berdebar tidak stabil.

'Ayah... Tidak, aku bahkan tidak sudi memanggil orang seperti itu dengan sebutan 'Ayah'.'

Dia berencana sekali lagi mengubah gadis lugu menjadi alat bagi keluarga Everett.

...Aku tidak boleh membiarkan itu terjadi. 

Apa dia bilang Panti Asuhan Eloise? Aku harus pergi ke sana besok pagi dan melihat anak itu.

'Sebelum Duke Everett mengadopsi anak itu, aku harus membawanya lebih dulu.'

Setelah memutuskan apa yang harus dilakukan, kepanikkanku mereda dan aku merasa lebih tenang. Setelah menghela napas sejenak, perlahan aku menutup dan membuka mata, lalu menoleh ke arah Zen dan berkata,

"Kita harus bergegas. Ayo pergi ke ruang makan."

"Ya, b-benar!"

Zen menganggukkan kepalanya penuh semangat dengan ekspresi terkejut entah kenapa. Aku bingung dengan reaksinya, tapi aku mengabaikannya.

'Sekarang sudah sekitar enam menit berlalu... mungkin belum terlambat. Harusnya Owen belum curiga.'

...Tapi kalaupun dia curiga, itu tidak masalah. Karena kami telah memperoleh bukti yang benar-benar kuat. Dan dengan ini, tidak hanya ratu dan putra  mahkota saja yang dapat direkrut, melainkan keluarga bangsawan lainnya juga.

'...Tapi untuk Duke Alvinith... aku tidak yakin.'

Akankah keluarga Alvinith yang netral benar-benar mau mengatasi situasi yang bergejolak ini...? 

Kecuali ada jaminan kemenangan dan keuntungan yang jelas, mereka akan terus mengambil sikap ambigu, seolah-olah duduk di pagar. Sejarah telah membuktikan bahwa Keluarga Alvinith tidak memiliki rasa keadilan maupun kesetiaan. Mereka hanyalah orang-orang yang picik.

'Apalagi, Duke Alvinith mencurigai Theodore karena hilangnya Adeline.'

Duke Alvinith tidak akan pernah tahu..

Apa yang dilakukan Adeline, dan kepada siapa dia harus membalaskan dendam...

Harga yang dibayar Adeline semuanya adalah balasan, tapi Duke Alvinith tentu tidak akan mau mengakuinya. Apapun dosa Adeline, ia akan tetap berusaha membalaskan dendam putrinya.

...Jadi sudah bisa dipastikan kalau Keluarga Alvinith tidak akan membantu Keluarga Valentino. Mungkin dia akan tetap bersama Everett.

'...Duke Alvinith dan para penyihir di bawahnya adalah lawan yang sulit, tapi mereka bukan tandingan guru putra mahkota.'

Guru putra mahkota, orang bijak Filistin yang agung, adalah penyihir terbaik di kerajaan dalam nama dan kenyataan.

...Lalu Derek, penyihir dari keluarga Valentino, dia juga sangat berbakat.

'Tidak perlu terlalu khawatir tentang Alvinith. Sebaliknya... roh gelap Duke Everett dan Owen lebih menyusahkan.'

Sambil berjalan cepat, aku segera tiba di pintu masuk rumah utama.

Aku berhenti sejenak dan melihat sekeliling. Charlotte seharusnya menunggu...

"Nyonya!"

Pada saat itu, aku mendengar Charlotte memanggil, dan ketika aku berbalik, aku melihat Charlotte dengan cepat mendekatiku.

"Nyonya, ada masalah!"

"Masalah? Apa yang terjadi?"

Jantungku berdebar kencang saat mendengar ada masalah. Mungkinkah Owen menyadarinya? ...Yah, karena dia memiliki kepribadian yang sangat sensitif, dia mungkin merasakan sesuatu yang mencurigakan.

Untungnya barang bukti sudah diamankan...

"Anda harus pergi ke tempat latihan sekarang, Nyonya!"

"......?"

Aku tersentak dan mengedipkan mata pada kata tempat latihan yang tiba-tiba muncul.

...Tempat latihan? Kenapa...

'Ah, jangan bilang...'

"Apa Duke menantang Owen dan Hessen untuk berduel?"

Mungkinkah Theodore, yang tidak mampu mengendalikan amarahnya, secara impulsif melemparkan sarung tangannya? Hatiku terasa sesak.

"Apa? Tidak, bukan itu! Mereka sedang sparring, bukan sedang bertarung, jadi anda tidak perlu khawatir! Tapi masalahnya... sejak Lord Owen pertama kali menantang Duke Valentino untuk bertanding, itu terasa janggal. Lord Owen bukanlah tipe orang yang akan melakukan sesuatu tanpa berpikir, bukan? Saya curiga mungkin saja Lord Owen merencanakan sesuatu..."

"......."

Aku senang ini bukan duel, tapi aku juga mengerti betul apa yang dikhawatirkan Charlotte.

Setelah melihat sekeliling, aku mengeluarkan dokumen yang aku dapat dari tanganku. Aku kemudian menyerahkannya kepada Charlotte dan berpesan,

"Charlotte, tolong bawa dokumen-dokumen ini ke brankas kedua di kamarku. Untuk berjaga-jaga, berhati-hatilah agar tidak ketahuan oleh siapa pun."

"Ah...! Ya, saya mengerti, Nyonya!"

Brankas kedua adalah brankas yang tersembunyi jauh di dalam ruang ganti. Hanya Charlotte dan aku yang tahu lokasi tepatnya. Brankas itu juga hanya bisa dibuka dengan dua kunci, satu milikku dan satu lagi milik Charlotte.

Charlotte mengepalkan tinjunya seolah mengatakan untuk percaya padanya, lalu dia berlari ke tangga menuju ke atas.




-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz