第 37-1 章

1.2K 118 0
                                    

Orang seperti apa Anabella Seymour itu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang seperti apa Anabella Seymour itu?

Itu bukan pertanyaan yang sulit.

Dia adalah putri kedua dari Seymour Viscounty, dan dia memasuki kediaman Valentino bersama kakak perempuannya, Renée.

Selama sekitar 20 tahun berikutnya, dia mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk Keluarga Valentino.

Dikatakan bahwa dedikasinya adalah karena cintanya pada Renée, yang merupakan mantan bangsawan dan ibu Theodore.

Sampai-sampai dia menyayangi Theodore seolah-olah dia adalah anaknya sendiri.

Tapi apakah hanya itu?

Setiap orang memiliki keinginan mereka sendiri. Tidak mudah untuk hanya mencintai atau membenci seseorang. Adakalanya perasaan itu pasti berubah.

Anabella Seymour jelas merawat dan mencintai saudara perempuannya, Renée, tetapi pada saat yang sama, dia dipenuhi dengan kecemburuan.

Lalu jika itu masalahnya, kenapa dia terus menganggap Theodore sebagai putranya sendiri?

"Ada dua cara seseorang menghadapi kenyataan bahwa ada sesuatu yang tidak bisa mereka miliki. Pertama, mereka merasionalisasi bahwa mereka tidak membutuhkannya. Kedua, mereka menyelesaikan keinginan mereka dengan cara yang memutarbalikkan."

Carmen tidak tahu apa yang dibicarakan Theodore.

Jelas, mereka telah berbicara tentang Miss Seymour sampai sekarang, tetapi kenapa dia tiba-tiba mengangkat masalah keinginan manusia?

Tapi, Theodore Valentino memang orang yang seperti itu. 

Carmen telah melayani dia selama lebih dari tujuh tahun, tapi dia masih tidak bisa menebak apa yang sedang terjadi dalam pikirannya.

Ajudan Theodore, Calvin, adalah teman masa kecil Theodore dan orang yang bisa dibilang paling dekat dengan sang duke. Namun, Calvin juga terkadang menggerutu dan berkata, 'Aku tidak mengerti apa yang Tuan pikirkan.'

Jadi apa lagi yang bisa dikatakan Carmen di sini?

"Pikirkan lagi, Carmen. Jika kau adalah seseorang yang ingin menjadi Duchess, tetapi posisinya sudah dimiliki oleh wanita lain — apa yang akan kau lakukan?"

"...Saya tidak yakin karena saya tidak ingin menjadi Duchess."

"Tentu saja, tapi aku bertanya secara hipotetis, jadi coba bayangkan. Apa yang akan kau lakukan jika kau adalah dia?"

"......"

Membayangkannya... Bagaimana dia bisa mencoba memahami kehidupan yang sama sekali tidak dia ketahui? Carmen menggerakkan jari-jarinya dengan ekspresi gelisah.

Melihat reaksinya, Theodore tertawa dan melambai pada wakil komandan.

"Yah, keluarlah. Sudah larut, jadi kembalilah dan istirahat. "

"... Baik, Tuan."

Setelah dipersilakan, Carmen membungkuk ke arahnya diam-diam. Tapi saat dia merenungkan cerita Theodore, dia terlambat menyadarinya.

Dalam apa yang Tuannya katakan barusan, siapa wanita yang ingin menjadi Duchess yang dia maksud?

* * *

Aku tidak tahu bahwa aku akan sangat sakit keesokan harinya setelah kehujanan. Padahal ini masih musim panas, jadi kenapa.

Gara-gara kondisiku, aku terus-menerus dimarahi oleh Charlotte dan dokter pribadiku, Jane Thorpe. Jika sudah seperti ini, sepertinya akan sulit bagiku untuk keluar selama beberapa saat.

Begitu demamku turun, aku mungkin baru bisa keluar dan melakukan apa yang ingin kulakukan, tapi...

"Nyonya, Anda harus mulai lebih berhati-hati karena flu biasa pun bisa menyebabkan pneumonia jika kondisi Anda semakin parah. Terutama karena Anda sangat lemah..."

Dengan tatapan mendung, aku melirik Jane, yang sudah memberitahuku hal yang sama sebanyak 10 kali.

Bagus dia merawat pasiennya dengan sangat rajin, tapi bagiku rasanya dia terlalu bersemangat.

Kekhawatiran dan kecemesannya yang terus-menerus sudah cukup untuk membuatku sakit kepala.

"Lalu makanan Anda..."

"......"

Jane melirik ke samping ke mangkuk sup, yang sekarang hampir setengah kosong.

...Aku juga ingin makan lebih banyak, tapi aku tidak bisa menahannya. Jika aku makan bahkan satu sendok lagi, rasanya aku hampir muntah.

"Nyonya sakit akhir-akhir ini, jadi wajar jika dia hanya bisa makan sedikit."

Kemudian, Charlotte berbicara kepada Jane. Mendengar kata-kata itu, Jane kembali menatap Charlotte, tetapi akhirnya mengangguk dan menghela nafas.

"Kalau begitu tidak ada yang bisa kita lakukan... Tapi saya akan mencoba membuat resep untuk lebih menyehatkan Anda sebagai gantinya, jadi silakan coba beberapa... Dan akan lebih baik jika Anda bisa minum obat pencernaan bersama itu, Nyonya. "

Sebagai tanggapan, aku dengan tenang menyetujuinya. Setelah itu, Jane menanyakan beberapa permintaan lagi, lalu dia meninggalkan ruangan.

Jadi, Charlotte dan aku ditinggalkan sendirian di kamar.

Charlotte memastikan pintu ditutup dengan benar, lalu dia berjalan kembali ke tempat tidur dan berbicara.

"Nyonya, tolong berbaring sekarang. Saya akan mengganti handuk basah untuk Anda."

"...Oke, terimakasih."

Aku pikir sangat beruntung memiliki seseorang bersamaku saat aku sakit. Tanpa menahan ekspresi terima kasihku, aku berkata,

"Charlotte, aku sangat senang kau ada di sini."

Dia sedang memindahkan baskom, tetapi ketika dia mendengar apa yang aku katakan, Charlotte berhenti.

Kemudian, dengan senyum, dia menjawab. Dia tampak agak sedih.

"Kenapa Anda seperti ini lagi , Nyonya? Tentu saja saya akan selalu ada untuk Anda."

Kebaikan yang terkandung dalam kata-katanya entah bagaimana membuatku menangis.

Aku adalah Lily Everett, dan aku selalu sendirian, tapi sekarang seseorang tetap berada di sisiku sementara aku terbaring di tempat tidur. 

Rasanya tidak nyata.





-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Where stories live. Discover now