第 78-2 章

1.3K 97 0
                                    

Mendengar kata-kata yang aku gumamkan pada diriku sendiri, Theodore tampak sedikit tersentak karena suatu alasan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Mendengar kata-kata yang aku gumamkan pada diriku sendiri, Theodore tampak sedikit tersentak karena suatu alasan. Karena aku tidak dapat melihat, aku hanya dapat merasakannya.

"...Apa pelayan wanita itu sangat penting bagimu?"

Suaranya saat dia bertanya padaku sedikit teredam... Apakah dia tersedak atau hanya imajinasiku? Aku mengangguk pelan dan menjawab.

"Sama seperti hidupku... Tidak, dia lebih penting daripada hidupku. Aku masih bisa hidup sampai saat ini karena Charlotte ada di sisiku..."

"......."

Theodore terdiam untuk waktu yang sangat lama. Aku menoleh ke arah dia, tapi, sekali lagi, aku tidak bisa melihat apa-apa... Pada titik ini, aku mulai merasa frustrasi. Kapan penglihatanku kembali? Akankah itu kembali...

Tapi, biarpun  aku tetap buta selamanya... Charlotte akan tetap bersamaku. 

Hanya memikirkan hal itu membuat hatiku tergerak. Kecemasan dan ketakutan seakan hilang... Entah kenapa, air mata seolah keluar. Memiliki seseorang di sisiku di dunia ini yang akan membantuku apa pun yang terjadi... Itu adalah perasaan yang sangat melegakan.

"...Aku......"

"......?"

"Apa aku bagimu?"

"......."

Apa kamu... bagiku?

...Aku tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti itu. Hal semacam itu... Seseorang yang sepertinya tidak tertarik dengan hidupku. Sekarang kenapa dia ingin tahu tentang hal itu? Aku membuka mulutku dengan bingung, tapi setelah beberapa saat, aku mendapat jawaban.

"Kamu... aku... aku tidak merasakan apa pun selain rasa sakit saat bersamamu."

"......."

"Saat aku memikirkanmu, aku... yang kuingat hanyalah ketakutan dan kesedihan."

Memang benar harapan bahwa mungkin hubungan kami bisa berubah telah tumbuh sedikit.

Aku melihat di matanya sesuatu yang lain selain penghinaan dan kebencian.

Tapi apa itu... aku masih belum tahu.

Dan, aku juga tidak tahu... Apakah itu bisa berubah, meski masih ada harapan.

Sama seperti aku tidak tahu apa yang ada di dalamnya sampai aku membuka kotaknya.

"...Dalam ingatanmu, aku..."

Theodore hendak berbicara, tetapi suaranya teredam. Aku rasa aku tahu alasannya. Dia juga mengetahui hal itu. Di antara kami... tidak ada kenangan yang mendebarkan atau membahagiakan.

Saat dia kehilangan ingatannya dan bersikap baik padaku... 

Niat baik itu tidak selalu manis. Itu mungkin merupakan hal buruk bagi sebagian orang.

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin