第 72-2 章

1.1K 83 0
                                    

Kata-kata Somnia terselubung seperti teka-teki, jadi aku tidak bisa mengerti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kata-kata Somnia terselubung seperti teka-teki, jadi aku tidak bisa mengerti. Yang aku tahu pasti adalah bahwa roh mimpi ini menganggapku baik. Aku bisa merasakannya.

Mimpi melampaui batasan ruang dan waktu.

"......."

Masa lalu, sekarang, dan masa depan saling mempengaruhi.

Wujud Somnia menyusut dan berubah menjadi ular yang menggigit ekornya sendiri. Dan itu melingkari pergelangan tanganku seperti dua gelang. ...Atau, mungkin borgol. Aku tidak tahu pasti apakah ini perasaanku atau bukan, tapi aku mempunyai firasat bahwa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Saat ini, aku akan melihat kenanganmu.

"......."

Untuk mengetahui siapa dirimu.

"......."

Kalau aku menyukaimu, aku akan mengizinkanmu membuat kontrak denganku.

"......."

Tapi kalau aku tidak menyukaimu, aku akan melahapmu.

Mengikuti kata-kata Somnia, cahaya kecil yang berada di dekatnya bergetar. Tapi Somnia sepertinya tidak peduli dengan cahaya kecil.

Kalau begitu, tidurlah yang nyenyak.

Setelah mendengar suara itu, aku tertidur lelap.



* * *

Kenangan yang tak terhitung jumlahnya berlalu. Dari yang terbaru sampai yang terlama. Somnia memeriksa semua yang ada dalam diriku.

Aku bisa merasakan Somnia berkeliaran di pikiran dan ingatanku. Sensasi yang aneh dan tak terlukiskan.

Waktu seakan-akan terbentang sangat lama, dan seolah-olah tersebar ke segala arah. Masa lalu dan masa kini tidak terletak pada satu garis lurus, melainkan berputar-putar.

Aku bahkan bisa melihat masa depan, tapi itu hanya sesaat. Setelah melihat apa yang ada di hadapanku, hal itu segera terhapus dari kesadaranku. Aku mencoba memikirkannya lagi, tapi aku tidak bisa. Seperti mimpi yang tidak dapat kuingat.

Sekarang, aku sudah melihat semuanya.

Setelah waktu yang lama berlalu, Somnia akhirnya berbicara. Aku merasa seolah-olah jiwaku telah dilucuti. Somnia mengungkap segalanya tentangku. Mungkin, bahkan bagian yang akupun tidak tahu.

Bergembiralah, Lily. Aku menyukaimu. Daripada melahapmu, aku lebih suka berada di sisimu. Sampai hari kematianmu.

Dalam mimpiku, Somnia tidak terlihat. Tampaknya Somnia adalah mimpi itu sendiri. Jadi aku bisa merasakan kehadiran Somnia mengguncang seluruh ruang bawah sadar tempat aku berdiri.

Kehadirannya begitu besar, dan... Rasanya sangat kejam, namun juga sangat murah hati. Rasanya sangat aneh.

Nah,  waktunya untuk kembali ke kenyataan.

Kemudian aku terbangun dari mimpi itu.


* * *

"Hah..."

[ Kakak! kakak baik-baik saja?! ]

Cahaya kecil terbang di sekelilingku. Tubuhku terbaring di lantai dingin kamar batu. Suhu tubuhku sangat rendah seperti orang yang sudah meninggal.

Dengan gemetar, aku bangun. Lalu sambil menepuk lembut cahaya kecil, aku menjawab,

"Aku baik-baik saja..."

[ Bibir kakak biru! ]

"Aku rasa suhu tubuhku turun sejenak. Semua akan baik-baik saja. Jangan khawatir."

[ Tapi...! ]

Cahaya kecil terbang kesana kemari di sekitarku, tidak tahu harus berbuat apa.

Melihat cahaya kecil, tiba-tiba aku teringat pada Charlotte... Dia pasti sangat mengkhawatirkanku sekarang. Aku harus kembali. Dan untuk melakukannya...

'... Somnia?'

Aku memanggil roh mimpi di hatiku. Lalu ada tanggapan segera. Dari dalam diriku, kekuatan besar perlahan bangkit.

Somnia muncul di dunia nyata dan menyelimuti tubuhku dalam bentuk kabut ungu. Rasanya seperti pelukan.

"Somnia, aku harus keluar dari sini. Bisakah kau membantuku?"

Aku bisa membantu, tapi...

Somnia berhenti sebentar, lalu berbicara lagi.

Kau mungkin akan mati bahkan sebelum mencapai permukaan.

"......."

Seperti yang dia katakan. Bahkan tidak aneh jika aku jatuh pingsan sekarang. Aku mampu mempertahankannya entah bagaimana dengan kekuatan mentalku, tapi sepertinya aku sudah mencapai batasku pada akhirnya.

Penglihatanku kabur dan kepalaku berputar-putar. Aku belum makan, jadi perutku keroncongan, dan ada juga gendang telinga yang berdenging. Jantungku berdetak kencang, memeras sisa kekuatan terakhir, meramalkan akhir.

Sosok ungu Somnia membelai pipiku dan berbisik.

Kalau kau terus seperti ini, kau akan mati.

"......."

Tapi dengan mengorbankan salah satu kenanganmu, aku bisa memberimu kekuatan hidup.

...Sesuatu seperti itu... bisakah? Sulit dipercaya.

Saat aku berdiri disana, tertegun, wujud Somnia terbentang seluas langit malam, dan gambar bergerak muncul di atasnya...

Tidak, itu bukan gambar.

Itu adalah kenanganku.

Jadi, pilihlah. Kenangan apa yang ingin kau lupakan?




-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Where stories live. Discover now