第 68-1 章

1.1K 87 2
                                    

Cuacanya bagus, air laut berkilau di bawah sinar matahari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cuacanya bagus, air laut berkilau di bawah sinar matahari. Beberapa awan putih seperti permen kapas melayang di langit biru yang ditopang oleh cakrawala.

Itu seperti gambar di buku anak-anak.

Tidak seperti di utara, angin di sini tidak dingin—menyegarkan. Ombak datang menerjang dengan raungan, menciptakan buih putih di permukaan yang ditemuinya, dan makhluk laut aneh berkeliaran di pantai berpasir yang basah.

"Nona! Lihat ini!"

Saat aku berjongkok untuk melihat kepiting kecil, Charlotte melangkah mendekat dan menyodorkan sesuatu di depanku.

Pada saat itu, aku terkejut dan hampir pingsan... Ketika aku membuka mata dan melihat lebih dekat, yang ditunjukkan Charlotte adalah bintang laut.

Seekor bintang laut besar seukuran telapak tanganku hidup dan menggeliat. Itu sedikit kotor. Aku hampir menyeringai, tapi aku berusaha tersenyum pada Charlotte.

"Apa ini bisa dimakan?" Charlotte bergumam pada dirinya sendiri.

"......."

Menatap bintang laut dengan saksama, Charlotte memiliki ekspresi serius di wajahnya saat dia mengatakan itu... Yah, mungkin ada restoran yang menyajikan bintang laut di suatu tempat di kota ini, tapi aku tidak terlalu penasaran. Aku lebih suka minum air laut asin daripada harus makan bintang laut.

Dengan sedikit senyum, aku bangkit dari tempat dudukku. Aku sudah duduk begitu lama sehingga kakiku mati rasa.

"Ah, Nona. Apa kaki anda mati rasa? Ada kursi di sana. Duduklah dan saya akan memijat kaki Anda!"

"Aku baik-baik saja. Charlotte pergi saja untuk lihat-lihat."

Aku membujuk Charlotte dan mendekati kursi. Charlotte akhirnya berlari kembali ke tempat dia melempar bintang laut itu, karena dia telah memilih untuk menjelajah lagi.

Duduk, aku melihat Charlotte mengambil bintang laut itu lagi. Kursi-kursi yang terbuat dari rotan terasa sejuk dan nyaman. Aku duduk diam dan memperhatikan Charlotte, lalu memejamkan mata.

Angin asin bertiup lembut, dan suara ombak yang menyegarkan datang secara teratur. Dunia ini penuh dengan segala macam suara. Memang, semuanya terasa santai dan lancar, ketenangan pikiranku telah kembali untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

Aku pikir hidupku mungkin seperti medan perang. Tapi mulai sekarang tidak lagi.

Dua hari...

Hanya dalam dua hari lagi, aku akan bisa meninggalkan tempat ini dan bebas.

Bebas dari segala sesuatu yang menarikku ke kedalaman kesedihan.


* * *


Dua hari kemudian.

Dan tiga jam sebelum keberangkatan kapal menuju benua timur.

Aku bangun pagi-pagi dan menyiapkan segalanya.

Mereka mengatakan angin laut akan kuat, jadi aku memakai pakaian berlapis, memakai topi dan sepasang sarung tangan. Selain itu, Charlotte bahkan membungkusku dengan syal, membuatku terlihat bersenjata lengkap.

...Kurasa aku tidak perlu memiliki lapisan sebanyak ini, tapi karena Charlotte sangat mengkhawatirkan kesehatanku, aku memutuskan untuk mengikuti instruksinya. Aku juga sudah berencana untuk bekerja keras mengatur kesehatanku mulai sekarang.

Kalau Jane bisa melihatku sekaranga, mungkin dia akan meneteskan air mata kebahagiaan.

Kalau dipikir-pikir, setelah kejadian itu, Jane... Apakah dia baik-baik saja? Ada kemungkinan Theodore memecatnya, karena dia sudah tidak perlu lagi dokter pribadi untuk Duchess Valentino.

"Nona, tolong minum ini."

"...Apa ini?"

Saat aku meninggalkan penginapan, Charlotte memberiku sesuatu yang tampak seperti pil aneh. Ketika aku membawanya ke hidungku dan mengendusnya, baunya sangat pahit. Pasti rasanya juga akan sama. Aku mengerutkan kening dan menatap pil itu dengan tajam.

"Itu dibuat dengan ramuan obat dari benua timur. Mereka bilang itu bagus untuk memulihkan energi seseorang. Harriet membawakannya kepada saya."

"...Begitu ya."

"Iya, silakan di minum."

"......."

"Charlotte tidak minum?"

"...Saya akan. Terima kasih."

Sejujurnya, aku benar-benar tidak ingin meminumnya, tapi... aku memegangnya erat-erat dan memasukkannya ke dalam mulutku. Aku tidak bisa membiarkan ketulusan Harriet sia-sia.

Aku menelan pil pahit itu dengan cepat sambil menahan napas. Setelah menelannya ke tenggorokanku, Charlotte dengan cepat mengulurkan sebuah permen, dan aku segera mengambil permen itu untuk memakannya.

Sebelum aku bisa merasakan kepahitan, manisnya permen telah menyebar ke seluruh mulutku. Aku memejamkan mata dan menarik nafas panjang.

"Anda baik baik saja? Masih tersisa dua puluh sembilan pil lagi! Saya diberitahu bahwa anda hanya perlu minum satu pil sehari."

"......."

Memikirkan bahwa aku harus minum obat yang aneh dan pahit selama dua puluh sembilan hari... Itu sangat mencemaskan, tapi aku memutuskan untuk fokus mengatur kesehatanku mulai sekarang, jadi aku mengangguk pelan.

"Bagus, Nona! Anda akan meminumnya dengan baik mulai sekarang. Kalau begitu, ayo kita keluar!"

Charlotte dengan penuh semangat mendorong punggungku. Saat menginap di penginapan, aku beristirahat dengan baik sambil makan berbagai makanan sehat yang dibawakan oleh Zen dan Harriet untukku, dan aku merasa lebih baik daripada saat berada di kabin gunung.

Yang terpenting, sebelumnya aku belum pernah bisa tidur nyenyak, tapi kali ini, akhirnya aku bisa tidur lebih dari enam jam berturut-turut. Benar-benar dunia yang berbeda dari sebelumnya. Aku biasanya bangun setelah hanya tidur tiga jam.



-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Where stories live. Discover now