第 68-2 章

1.1K 91 3
                                    

"Nona, anda tidak tahu kan, betapa bahagianya saya karena anda makan dengan baik dan tidur nyenyak akhir-akhir ini

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Nona, anda tidak tahu kan, betapa bahagianya saya karena anda makan dengan baik dan tidur nyenyak akhir-akhir ini. Kalau anda terus bekerja keras dalam perawatan kesehatan seperti ini, saya rasa saya tidak akan memiliki keinginan lain dalam hidup."

"... Ya, aku akan mencoba."

"Bagus! Pasti ada banyak obat yang lebih baik dari ini di benua timur! Saya akan melakukan apa saja untuk membawa anda ke sana, percayalah pada saya!"

Untuk beberapa alasan, sepertinya Charlotte benar-benar bisa melakukannya. Charlotte selalu menunjukkan kehebatan di luar ekspektasiku. Aku menjawab dengan senyum lembut.

"Terima kasih. Tapi jangan terlalu memaksakan diri."

"Tidak, setidaknya untuk mendapatkan obat... eh? Harriet!"

Charlotte menemukan Harriet di depan penginapan dan berlari keluar seperti angin. Dia dengan cepat mengambil kotak itu dari tangan Harriet, melihat sekeliling, dan setelah dia bertukar kata dengan Harriet, dia tiba-tiba menjadi bahagia.

"Nona! Nona Lily!"

Charlotte berlari ke sampingku dengan kotak itu. Saat dia menjentikkan tutup kotaknya dengan 'ta-da!', aroma pahit yang sangat pekat menghantamku.

"......."

"Ini juga obat, tapi ini lebih baik, dan kalau anda meminumnya bersamaan dengan yang anda minum sebelumnya, efeknya jauh lebih baik! Sekarang, tolong ambil ini juga!"

"......."

"Nona? Ini."

"... Mmph."

Aku mengambil pil yang ditawarkan Charlotte kepadaku dan dengan cepat memasukkannya ke mulutku dan menelannya tanpa mengunyah. Kemudian Charlotte menatapku sambil melebarkan matanya, dan Harriet, yang memperhatikan kami, tertawa terbahak-bahak.



* * *


Ada begitu banyak orang yang menunggu untuk menaiki kapal menuju benua timur. Tampaknya ada sekitar seratus orang.

Sungguh menakjubkan bahwa begitu banyak orang berharap untuk pergi ke benua timur. Tentu saja, sekitar tiga puluh dari mereka adalah orang-orang yang berasal dari benua timur, mungkin pedagang atau pelancong.

Beberapa mengenakan pakaian Kerajaan Fraunces, sementara yang lain mengenakan pakaian dari benua timur.

Pakaian timur umumnya berlengan panjang dan lebar. Namun, ada beberapa orang yang mengikat lengan baju mereka dengan pita logam atau kulit.

Ikat pinggang yang terbuat dari kulit atau kain dililitkan di pinggang, dan perhiasan yang terbuat dari batu giok atau manik-manik koral yang ditenun dengan benang diikatkan pada sabuk tersebut.

Berbeda dengan penduduk Kerajaan Fraunces yang biasanya memotong pendek rambutnya, pria dari timur umumnya memiliki rambut yang cukup panjang hingga mencapai pinggang.

Aku penasaran dengan mereka, tapi aku berusaha untuk tidak menatap terlalu terang-terangan. Keingintahuan terkadang juga bisa dianggap kasar.

"Sebentar lagi giliran kita. Jadi, Harriet?"

Setelah menunggu lama, akhirnya giliran kami yang naik ke kapal. Dengan panggilan Charlotte, Harriet menyeringai dan mengulurkan tangannya.

Charlotte meraih tangannya dan mengguncangnya dengan kasar, dan Harriet juga mengulurkan tangannya padaku, tapi Charlotte menamparnya. Harriet, dengan punggung tangan merah, pura-pura terluka.

"Aduh sakit. Kenapa aku bahkan tidak bisa mengucapkan selamat tinggal? Kau terlalu protek kepada Nona Lily."

Sebelum aku menyadarinya, Harriet juga memanggilku 'Nona Lily'... Kami telah tinggal bersama untuk sementara waktu sekarang, dan kami juga menjadi sangat dekat satu sama lain. Sayang sekali kami harus berpisah sekarang.

"Charlotte, jangan menangis meski kau merindukanku."

"Siapa juga yang akan merindukanmu? Ya ampun."

Luar biasa, Charlotte mendengus mendengar lelucon Harriet. Aku membiarkan mereka berdua menggerutu dan menoleh ke arah Zen.

Zen tidak banyak bicara hari ini, jadi tidak seperti biasanya, kehadirannya lebih ringan. Untuk beberapa alasan, hatiku gelisah saat aku melihat bahwa orang yang selalu seperti sinar matahari yang cerah memiliki kulit yang agak suram. kataku sambil menepuk bahunya.

"Duke Muda, apa ada sesuatu yang mengganggu anda? Anda tidak terlihat sehat hari ini."

"Tidak, ini karena......"

Zen membuka mulutnya dan menghela nafas panjang sebelum berbicara lagi.

"... Saya berharap saya bisa pergi bersama anda."

"......?"

Memiringkan kepalaku ke samping, aku tidak dapat memahami apa yang dia maksud. Kemudian, setelah beberapa saat, aku tiba-tiba menyadari, "Ah."

Dan aku berkata dengan ekspresi sedih seolah-olah aku mengerti segalanya.

"Anda bilang anda ingin berkeliling dunia ya... Jangan terlalu tertekan. Harinya akan tiba saat anda juga dapat melakukan perjalanan ke Timur"

"......."

Zen menatapku dengan tatapan tak bisa berkata-kata untuk beberapa alasan... Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Aku berhenti sejenak untuk berpikir, tetapi Zen buru-buru membuka mulutnya sambil terlihat sedikit impulsif.

"Bukan begitu, Lily...! Tentu, saya ingin berkeliling dunia, tapi yang membuat saya sedih adalah... Bukan karena itu..."

"......?"

"Anda...!"

Pada saat yang sama Zen hendak mengatakan sesuatu yang serius.

"Minyingkir! Semuanya minggir!"

"A-Apa?"

"Apa yang terjadi?"

"Siapa itu?"

"Dia agak akrab ... Ah!"

Teriakan seorang pria datang, dan orang-orang mulai bergumam dan kemudian membelah seperti ombak.

Aku juga bingung dan melihat ke arah itu. Pria yang menerobos kerumunan dan tampil seperti raja ...

'...Theodore...'



-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ