"Lah Radit di Paris?" Tanya Jennie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Lah Radit di Paris?" Tanya Jennie. "Terus lo bilang gak akan balik kalo dicariin..?" Kening Jennie mengerut bingung.

"Yaa artinya selama Radit di Paris, Shahnaz nginep disini." Timpal Acha.

Acha datang dipertengahan ketika Shahnaz bercerita, bahkan Shahnaz harus mengulang ceritanya karena Acha terus menyela dan bertanya di beberapa kesempatan.

Shahnaz dan pemikirannya yang tidak bisa ditebak menjadi alasan Jennie menghubungi Acha. Setidaknya jika sesuatu diluar kendalinya, atau lebih tepatnya jika Jennie tidak bisa mengendalikan Shahnaz, ada Acha untuk membantunya.

Jennie hanya melakukan antisipasi demi keselamatan mentalnya sendiri.

Jennie sudah memelototkan matanya namun Shahnaz langsung menggeleng. "Enggak lah, Jen. Bercanda aja gue, Acha mah gak perlu didengerin.
Gue mau lama-lama disini soalnya kita jarang ketemu kan sekarang? Gak kangen emang lo sama gue yang lucu ini?" Shahnaz mengedipkan sebelah matanya mengundang mual dari Jennie. "Dih, najis. Pergi sana lo." Ucap Jennie dengan gesture pura-pura muntah.

Acha dan Shahnaz tertawa.

"Gue lagi butuh advice, lusa gue sama Radit anniversary ketiga. Kasih kado apa, ya?" Shahnaz bertanya serius setelah menghentikan tawanya.

"Anak aja. Anniversary ketiga, pas tuh tiga anak." Usul Jennie yang ikut diangguki Acha. "Setuju."

Shahnaz melempar bantal kearah keduanya. "Tolol."

"Ye dikasih saran malah ngatain, gak tau diri lo."

Shahnaz mendengus, "Kalo ditakar dari otak sempit kalian berdua nih ya, berarti tahun depan gue harus hamil anak ke empat. Tiap tahun aja gue lahiran, maksud lo gue pabrik anak?!"

Jennie mengangkat bahu, bersandar pada sofa bed. "Lah, kan kali aja sekarang kembar lagi, terus anak lo kan jadi empat, nah tahun depan lo rehat bisa tuh." Jawabnya ringan.

"Mulut lo minta gue gunting ye, Jen?!" Balas Shahnaz kesal.

Acha kembali tertawa. Kemudian teringat sesuatu. "Lah kata lo Radit di Paris sampe dua minggu lagi?" Tanya Acha.

"Nah itu, gue kasih kado apa jauhan begini." Shahnaz mendesah dramatis. "Bingung gue."

Jennie berdecak, "Duit lo ada, Naz?"

"Ada, lo mau minjem seratus? Kebetulan masih banyak. Radit baru transfer juga."

Bantal mendarat di wajah Shahnaz hasil ulah Jennie. "Apasih bego?!" Sewot Shahnaz tidak terima.

"Gue bukan mau minjem, tolol. Lo beliin lah duit tuh tiket ke Paris, susul tuh laki lo. Selesai perkara. Itu juga kalo beneran mampu, ye." Sindir Jennie.

Shahnaz tertegun, benar juga.. "Tapi anak-anak.."

"—Mertua lo kan, ada. Mami sih titip beberapa hari doang pasti ngerti. Ini aja lo kesini emang gak mikirin anak lo?!"

Udah yaaa ga penasaran lagi kaaan keluarganya Shahnaz gimana 😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah yaaa ga penasaran lagi kaaan keluarganya Shahnaz gimana 😉

How about.. Extra 03 — Paris? 🫣 WKWKWK BERCANDAAA~

Tapi akan aku pertimbangkan kalo demand-nya bisa membuat aku berubah pikiran buat up beneran 🤪 HEHE BYE

INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now