"Lah bukan lo?" Tanya Acha bingung.

Shahnaz meringis pelan, menggelengkan kepala. "Gue boro-boro dah bilang yes i do yes i will, Radit gak nanya. Yang ada gue cuma hah? heh? Orang abis ngawang gue masih linglung tau-tau tuh cincin udah ada di jari manis gue." Jelasnya.

Acha membulatkan mulutnya mengerti, "Jadi kapan pertemuan dua keluarga?"

Shahnaz menghela nafas berat, hanya memikirkan keluarganya saja ia berubah murung. Berbanding terbalik dengan suasana sebelumnya yang berseri-seri dan ceria. "Gausah ada pertemuan keluarga bisa, ga sih? Nikah gue tetep sah kan? Gue ini yang kawin."

"Ya bisa. Emang gausah diajak tuh keluarga lo, ga guna juga." Jennie menyahut lengkap dengan delikan sinisnya. Kekesalannya atas keluarga Shahnaz membuatnya tidak bisa membicarakan apapun tentang keluarga itu dengan baik-baik saja.

"Besok gue mau ketemu keluarga Radit.. Gue kepikiran ketemu Mama dulu sih sebelumnya."

"Elah, ketemu emak lo yang ada lo nyampe rumah Radit malah balikin cincin." Sindir Jennie. Wanita itu menyimpan toples kacang telurnya, kini duduk dengan serius. "Lo ngarepin apa sih, Naz? Gabisa apa fokus aja sama kebahagiaan lo sekarang?"

Shahnaz tertegun.

Untuk mengalihkan pembicaraan, Shahnaz teringat sesuatu. "Eh, eh, Cha.." Dengan semangat ia menyeret Acha yang hendak meneguk minumnya masuk kedalam kamar, kemudian berdiri membuka lemari baju. "Kalo ketemu calon mertua bagusnya pake baju apa? Pilihin dong baju gue buat besok."

Ach melongo. Didahului Jennie menyusul dari belakang, wanita itu menarik satu set bikini merah yang terpajang. "Ini aja." Usul Jennie asal. Shahnaz menyeretnya mundur dengan menarik rambutnya. "Apa ga langsung nih cincin diminta balik? Minimal moral lo ada, Jen."

Jennie terbahak. Acha mendekati lemari, menarik satu terusan. "Ini kayaknya cocok."

Kali ini Jennie berseru tidak terima

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kali ini Jennie berseru tidak terima. "Apaan keliatan cewek baik-baik begitu! Ga cocok! Kasian Maminya Radit nanti merasa tertipu."

"Jen lo ada dendam pribadi apa gimana sih sama gue?!" Shahnaz merengut sebal.

Kini Acha yang tertawa, mengangguk setuju atas apa yang dikatakan Jennie. "Bener juga. Nanti kaget lagi pas ketemu kok kayak baik, eh pas jadi mantu keluar binalnya."

Mengabaikan Shahnaz yang semakin menekukkan bibirnya kebawah karena diserang keduanya, Acha dan Jennie kembali menelusuri lemari Shahnaz, sampai mereka akhirnya menemukan satu floral dress yang terlihat manis, kemudian menunjuk dan berseru bersamaan. "Ini aja!"

 "Ini aja!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now