🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE.
"I wont give up on us, Didi."
Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...
Lo tau, ini bukan berarti gue nggak bahagia sama Radit. Ini cuma emang gue aja yang ga pantes bahagia. Gue seringkali merasa bersalah Radit harus dapet orang serumit gue.
Gue seneng kenal Radit, tapi gue suka terlena kalo dapet Radit itu berarti gue juga akan dapet resiko lain. Tadi gue bahkan lupa kalo Sagita bisa dateng kapan aja ke kantor buat ketemu Radit. Kantor bukan tempat aman lagi buat gue.. Gue kadang sedih, mikirin bakal ketemu keluarga gue dimana, ya.. Hubungan kami bakal jalan sampe mana, ya."
Acha diam-diam merekam obrolan mereka dan mengirimkannya pada Radit. Shahnaz seringkali tidak jujur pada kekasihnya, dan memendam semuanya sendiri, tetapi Acha bisa mengerti alasannya. Sehingga Acha kerap bingung siapa yang sebenarnya harus ia kasihani.
"Kalian harus cepet ketemu keluarga lo, Naz. Jelasin semuanya. Lo percaya aja sama Radit, hubungan kalian akan baik-baik aja selama pondasi kalian kuat." Saran Acha.
"Radit juga sering bilang gitu.. Tapi, kita gak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Gue.. gue belum siap, Cha.."
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Radit menjemput Shahnaz ditempat Acha, sementara Sarah memutuskan menginap disana.
"I love you." Ucap Radit tiba-tiba sesaat setelah Shahnaz masuk ke mobil dan mendudukkan diri di kursi penumpang. Wanita itu bahkan belum memakai sabuk pengamannya.
Shahnaz mengernyit heran, "Tumben?" Kekehnya. Ia menggerakkan tangan kearah kening Radit untuk memeriksa suhu kekasihnya sebelum tangannya dicekal pria itu dan digenggam erat. "Aku cinta kamu." Kata Radit lagi, kali ini menciumi telapak dan punggung tangan Shahnaz.
"Mas?" Tanya Shahnaz bingung, mencoba menarik tangannya namun tidak berhasil.
"Aishiteru."
"..."
"Wo ai ni."
"Mas, kamu kenapa deh? Aku jadi takut. Kamu kerasukan setan seribu bahasa cinta dimana?!"