Mereka terlihat membahas beberapa hal, kemudian berpisah karena ibu hamil seperti Alicia mudah mengantuk, Mario yang melihat istrinya mulai kehilangan kesadaran dan menjatuhkan kepalanya di meja, kemudian pamit untuk pulang.

Mereka terlihat membahas beberapa hal, kemudian berpisah karena ibu hamil seperti Alicia mudah mengantuk, Mario yang melihat istrinya mulai kehilangan kesadaran dan menjatuhkan kepalanya di meja, kemudian pamit untuk pulang

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Shahnaz menghela nafas lega setelah selesai membereskan beberapa pakaian dan barang-barangnya dari koper sepulangnya dari rumah sakit ketika suara ketukan pintu terdengar.

Ia mengerutkan kening berpikir.
Shahnaz tidak merasa memiliki janji dengan siapapun, apa itu Jennie atau... Radit?
Tapi Jennie jarang datang di siang hari begini, sementara Radit.. Pria yang menjadi kekasihnya itu tidak lama sebelumnya sempat mengirim pesan bahwa baru sampai di Restoran milik Mario, sahabatnya.

Shahnaz mengangkat tubuhnya yang terduduk di karpet, berjalan dengan malas menuju pintu seraya masih menebak-nebak siapa yang datang.

Ketika membuka pintu, raut terkejutnya tidak bisa ia sembunyikan melihat siapa yang ada disana.

"Mama?" Tanya Shahnaz ragu, sedikit tidak percaya akan apa yang matanya lihat.

Ibunya jarang sekali berkunjung, bisa Shahnaz hitung jari kedatangan sang ibu ke tempatnya selama beberapa tahun ia tinggal disana.

Apa ini kunjungan Ibunya yang ke...tiga?

Ibu Shahnaz mengerutkan kening heran karena anak sulungnya hanya berdiri mematung atas kedatangannya. "Mama nggak boleh masuk, Dira?" Tanya sang ibu.

Shahnaz gelagapan ditanya seperti itu, kemudian ia mempersilahkan wanita yang melahirkannya untuk masuk.
Sementara Shahnaz pergi ke dapur menyiapkan suguhan, ibunya mengitari ruang tamu Shahnaz yang tidak luas itu sebelum akhirnya mendudukkan diri di sofa.

"Mama tadi lagi jalan-jalan sekitar sini kemudian ingat kamu." Kata ibunya ketika Shahnaz kembali dari dapur, meletakkan suguhan diatas meja kemudian duduk di sofa tunggal sebelah kanan ibunya.

Shahnaz hanya mengangguk karena bingung harus merespon seperti apa.
Suasana ini terlalu canggung untuknya, ibunya mungkin datang hanya untuk berkunjung, tapi untuk Shahnaz yang tidak terbiasa dengan keadaan ini, sedikit tidak nyaman.

Ibu Shahnaz mengambil cangkir teh, menyesap isinya kemudian keningnya kembali mengerut dari balik cangkir setelah mengingat sesuatu, "Hari biasa begini kamu dirumah. Kamu nggak kerja?"

"Dira.. Cuti abis dinas dari luar kota."

Shahnaz terpaksa berbohong.
Jika ia berkata jujur baru keluar dari rumah sakit, itu akan menimbulkan pertanyaan lebih panjang dari ini. Sedangkan yang sekarang Shahnaz inginkan hanyalah ibunya segera pergi dari tempat miliknya.

Juga, Shahnaz merasa ibunya juga belum tentu peduli. Jadi daripada Shahnaz harus sakit hati membayangkan respon dari ibunya, lebih baik ibunya tidak perlu tahu saja sekalian.

Ponsel Shahnaz yang terletak di meja berdering, itu lebih dekat dengan tempat duduk ibunya.
Membuat ia dan sang Ibu menoleh bersamaan pada benda pipih panjang pintar itu.

Mata Ibunya memicing melihat ponsel yang terlihat asing dimatanya, "Handphone kamu baru? Mama gak pernah lihat."
Tanya Ibu Shahnaz yang membuat Shahnaz kembali gelagapan namun dengan baik menutupi kekagetannya.

Shahnaz dalam hati mengumpat mendapati kebodohan dirinya meletakkan ponsel sembarangan.
Walau sebenarnya itu tidak sepenuhnya salahnya karena ia sendiri terkejut atas kunjungan tidak terduga ini.

Baru saja Shahnaz akan menjawab jika itu adalah ponsel untuk bekerja, namun jawaban itu harus Shahnaz telan kembali karena pertanyaan lanjutan dari ibunya membuat wajah Shahnaz seketika memucat dan jantungnya menggila.

"Bos Pacar? Bos? Pacar? Apa maksudnya ini?"

"Bos Pacar? Bos? Pacar? Apa maksudnya ini?"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant