83• Pemegang kendali

3.1K 131 3
                                    

I L O V E Y O U

TO

INFINITY

∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

6 bulan kemudian.

Ivory dengan sebuah ikatan kepala berwarna hitam yang terpasang kepalanya, terlihat melangkahkan kaki secara tergesa di sepanjang koridor bawah kelas sepuluh.

Tahun ini Ivory telah berada di semester pertama kelas 12 nya. Dan sebentar lagi semua suasana yang terjadi di sekitarnya sekarang ini akan menjadi kenangan tak terlupakan beberapa tahun ke depan.

Termasuk suasana menegangkan ketika Kastara yang memiliki julukan sebagai pentolan SMA Armada, yang sangat senang melakukan tindakan penyerangan dan selalu terluka tanpa diketahuinya jika tidak ada murid lain yang melaporkan.

Seperti situasi yang terjadi hari ini, setidaknya bukan sekali dua kali lagi bagi Ivory berada dalam situasi tersebut. Hampir tiap minggunya ia mendapatkan laporan terkait pelanggaran kasus yang dilakukan Kastara.

"Mampus, mampus," rutuk Qiona menjadi tidak tenang di tempatnya sedang berdiri kala melihat keberadaan Ivory yang tengah berjalan di ujung koridor sana.

Posisi mereka saat ini adalah dihukum di lapangan secara bersama-sama, dan ditemani geng Kastara yang lainnya juga.

Wanda berusaha menyembunyikan tubuh di balik tubuh Athan, dan tentu saja lelaki itu akan sangat berbaik hati untuk menyembunyikan Wanda.

Qiona pun ikut menyembunyikan tubuhnya, jika Wanda memilih berdiri dibalik tubuh Athan maka perempuan penyuka es krim itu lebih memilih berdiri di antara banyaknya orang.

Peluang tidak ditemukannya akan lebih banyak ketimbang Wanda yang hanya mengandalkan satu manusia saja.

"My Vory," sapa Kastara sembari tersenyum tipis dengan melambaikan tangannya yang telah di angkat sejajar bahu.

Beberapa orang yang ikut dihukum juga terlihat menyapa Ivory dengan hangat, seolah pertemuan mereka di lapangan Armada saat ini adalah karena suatu sebab yang patut dibanggakan.

Ivory tampak mengernyitkan dahinya bingung, menatap semuanya secara keseluruhan kemudian ia mendecak seraya menggelengkan kepalanya dengan gerakan pelan.

Sangat banyak yang dihukum karena telah melanggar peraturan, mereka semua pasti dihukum karena telah melakukan tawuran di tengah-tengah jam masuk sekolah sedang berlangsung.

Satu informasi yang berhasil didapatkan Ivory dari orang lain bahwa kemarin Kastara dan teman-temannya melakukan bolos bersama demi melawan SMA lain yang mengajak bertempur.

Memang kemarin Ivory sangat sibuk mengikuti jam pelajaran tambahan di sekolah sehingga tidak terlalu mengetahui kabar apa yang sedang trending di sekolahnya.

Termasuk tentang Kastara dan kawan-kawan yang telah melakukan aksi bolos dan tawuran melawan sekolah lain.

Teman-teman Kastara telah memasang senyuman termanis yang dimiliki, ketika pandangan Ivory terus menelusuri masing-masing dari mereka yang sedang berdiri tegap berbaris.

Tapi Ivory malah kesal melihat itu semua, mereka tersenyum tanpa dosa ketika sedang dihukum karena kesalahan yang diperbuat.

Qiona terus berusaha merapatkan tubuh orang-orang di depannya agar tubuhnya sendiri tidak sampai terlihat di mata Ivory yang sedang berusaha menyelidiki.

"Ngapain ke sini, nggak belajar?"

Ivory sontak mendelik mendengar penuturan Kastara yang malah menanyainya masalah belajar.

KASTARAWhere stories live. Discover now