56• Keputusan Kastara

3.8K 152 0
                                    

***

Kastara telah memutuskan sebuah perkara. Bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk memutuskan perkara tersebut.

Membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi menghasilkan hasil akhir yang memuaskan bagi Julian.

Ya!

Kastara menerima keputusan Gama.

Namanya yaitu Kastara Ganendra sudah terukir di atas selembar kertas, yang menyatakan bahwa Kastara lah pemilik utama semua harta yang ditinggalkan oleh Gama.

Merupakan anak satu-satunya seorang Gama, maka Kastara diyakini merupakan sosok pewaris utama.

Tak ada yang mengetahui latar belakang Gama, termasuk Kastara sendiri.

"Besok saya akan berangkat ke Italy," cetus Kastara baru saja selesai menandatangani berkas dari Julian.

Kastara dan Julian kini terlihat duduk berhadapan di ruang tamu, setelah menceritakan kisah Gama yang dirahasiakan selama ini.

Akhirnya Kastara menjadi mengerti, meskipun lebih banyak rasa kecewa yang dirasakan.

Karena seharusnya Gama sendiri yang menceritakan semuanya tanpa perantara siapapun.

Kastara tak ingin menyalahkan takdir yang telah terjadi, namun ia selalu dihadapkan dengan hal-hal yang membuatnya harus menyalahkan takdir.

Julian mengangguk setuju, "Arrogante harus tau siapa pemimpinnya."

Tentu saja pengangkatan pemimpin baru harus dilakukan secara resmi.

Arrogante adalah kelompok rahasia, semua info tentang mereka sangat rapat terkunci. Tak ada satupun orang yang bisa mengakses kecuali ketua mereka.

Sesama anggota saja bahkan tidak saling mengetahui identitas.

Ketika bekerja sikap profesional diutamakan, bahkan mati pun tak ada yang akan tahu kecuali ketua mereka.

Julian menatap Kastara dengan perasaan bangga, bagaimanapun sifat keras kepala Kastara. Tetap Gama yang selalu menjadi kesayangannya.

Meskipun Kastara berkata tidak, tapi jika Gama yang telah berbicara. Maka Kastara akan menjadi berubah haluan.

Gama telah berhasil menjadi seorang ayah, keinginannya sejak dulu terkabul. Julian senang mengetahui itu, meskipun Kastara bukan darah daging Gama sendiri. Tetapi, Gama selalu memperlakukan Kastara layaknya anak kandung.

"Tuan Gama berhasil," gumam Julian tersenyum tipis. Menatap Kastara yang tidak bisa ditampik sangat memiliki kemiripan dengan Gama dalam hal bersikap.

Berdeham untuk memulai percakapan lain, "Bagaimana dengan pacar Tuan Muda?"

Kastara mengangkat wajahnya. Menatap lurus ke depan pada Julian yang baru saja mengajukan pertanyaan, "Dia baik-baik aja."

Karena permasalahan yang menimpanya, Kastara jadi melupakan salah satu sosok penting yang hadir dalam kehidupannya.

Ivory.

KASTARAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora