Radit berjalan menelusuri lorong apartemen menuju unitnya, hari ini cukup membuatnya lelah sekali namun menyenangkan. Ia tidak pernah se-bersemangat ini merayakan hari ulang tahunnya.

Meskipun Radit harus pulang sedikit terlambat karena ada meeting dadakan tadi, tetapi saat perjalanan pulang, ibunya dan Sarah melakukan panggilan video dengannya mengucapkan selamat ulang tahun dan merencanakan makan malam ketika Radit pulang weekend nanti.
Begitu pula Adrian.. Selain ucapan, yang saat Radit menjelaskan bahwa hari ini ia merayakan ulangtahun di restoran ayam siap saji, temannya itu mengolok-ngoloknya dengan puas.

Tapi Radit tidak membalasnya dan hanya tersenyum.
Biar saja, menjelaskan bagaimanapun, jomblo seperti Adrian tidak akan mengerti, pola pikirnya tidak akan sampai kesana.

Menempelkan kartu aksesnya, Radit membuka pintu dan sedikit mengerutkan kening saat akan menyalakan lampu.
Tepat dibawah saklar, ada sebuah kotak merah besar berpita, yang Radit ingat betul tadi pagi kotak ini tidak ada.

Yang memiliki akses masuk ke tempatnya hanya Shahnaz, apa mungkin ini kado lanjutan dari kekasihnya? Mendadak ia tidak sabar ingin tahu apa isi kotak besar itu.

Radit baru saja menempelkan tangannya pada tutup kotak sebelum kotak tersebut terbuka lebih dulu membuatnya sedikit mundur karena terkejut.
Disana.. Ada balon-balon berterbangan dan menempel di atap lalu muncul Shahnaz dengan baju berpita juga hiasan pita merah diatas rambut seolah wanita itu adalah sebuah kado, menyambutnya, "Surprise!"

 Ada balon-balon berterbangan dan menempel di atap lalu muncul Shahnaz dengan baju berpita juga hiasan pita merah diatas rambut seolah wanita itu adalah sebuah kado, menyambutnya, "Surprise!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaga!"
Radit mengelus dadanya karena benar-benar terkejut.. Shahnaz ini ingin membuatnya jantungan apa ya?!

Melihat reaksi Radit yang sesuai harapannya, Shahnaz lantas tertawa, ia lalu melompat kecil keluar dari kotak dan memeluk kekasihnya yang masih menetralkan detak jantungnya.

"Kaget banget ya? Maaf, Mas."
Shahnaz ikut mengelus dada Radit seraya menggumamkan maaf, tapi Radit tahu tidak ada penyesalan disana, yang ada hanya senyum jahil dan puas telah mengerjai Radit.

Setelah menguasai kembali dirinya, Radit balas memeluk Shahnaz menggumamkan terima kasih, lalu pria itu melepas pelukan dan meletakkan kedua tangannya pada wajah Shahnaz, memeriksa seksama wajah kekasihnya, "Kamu gapapa?"

Shahnaz mengerutkan keningnya tidak mengerti, "Kok yang ditanya aku? Kan kamu yang kaget? Aku gapapa."

"Kamu nunggu berapa lama dalam kotak? Pasti pengap kamu sesek." Jawab Radit lagi, kali ini tangan pria itu bergerak merapikan poni dan pita Shahnaz yang menurutnya lucu.

Kekhawatiran Radit membuat Shahnaz tersenyum, pria dihadapannya ini selalu mengutamakan dirinya, lihat saja yang pertama ia tanyakan justru tentang Shahnaz, bukan tentang dirinya yang terkejut hampir jantungan.

INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now