"Gue gak main-main, gue cuma belum dapet waktunya buat jelasin ke nyokap. Lagian gue sama Nadira belum official, gue gak mau gegabah kayak kemaren.
Nah ngomongin maruk, kalo lo mau Sagita lo ambil aja, gue kenalin nanti."
Radit menjawab dengan malas, ia membenarkan bantalnya dan memejamkan mata bersiap untuk kembali tidur.
Namun lagi-lagi Adrian, dengan posisi yang sama, terus mengganggunya, "Eh, Dit kata lo belum jadian juga kan sama si baby itu...—"

"Nadira."

"Iye sama Nadira itu, lo kurang keren, sih, Dit."

Radit kembali membuka matanya, menemukan Adrian yang mengedip-ngedipkan matanya dan menaik-turunkan alisnya membuat Radit bergidik ngeri.  "Lo.. Cacingan?!"

Adrian beringsut mendekati Radit untuk berbisik ditelinganya, "Lo mau gue ajarin jadi keren ga?"

"Ga perlu, lo aja masih jomblo!"
Jawab Radit seraya menampar pipi Adrian kuat dengan bantal sofa yang tadinya ia letakkan dibawah membuat sahabatnya itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari ranjang.

"Bangsat!"

"Belok kiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Belok kiri."
Shahnaz memberikan arahan pada pria berkacamata hitam dan setelan denim yang sedang mengemudi di sebelahnya..
Walaupun sedikit bingung dengan penampilan Radit yang jauh dari biasanya.. Namun Shahnaz tidak banyak bertanya.

Shahnaz sedang bersiap akan pergi kerumah ayahnya yang sedang sakit bertepatan dengan Ibunya yang meminta bertemu beberapa hari yang lalu dan akhirnya memutuskan untuk menjadikan rumah ayahnya sebagai titik pertemuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shahnaz sedang bersiap akan pergi kerumah ayahnya yang sedang sakit bertepatan dengan Ibunya yang meminta bertemu beberapa hari yang lalu dan akhirnya memutuskan untuk menjadikan rumah ayahnya sebagai titik pertemuan.

Shahnaz mengambil tas kecil lalu membuka laci disebelah tempat tidurnya. Ia menyimpan ponsel pribadinya dan menggantinya dengan ponsel baru disana, baru Shahnaz beli tiga hari lalu sebelum ibunya menghubungi. Ponsel khusus keluarganya yang beberapa waktu lalu dihancurkan oleh ayahnya..

Menyemprotkan minyak wangi di beberapa bagian, Shahnaz bercermin terakhir kali menilai penampilannya lalu bergegas turun kebawah.

INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now