Pria itu tertawa lebar melihat balasan Shahnaz, ah, rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan sebahagia ini. Sesederhana hanya bertukar pesan, Shahnaz bisa membuatnya tertawa bahagia seperti ini.

Sekarang Radit bisa membayangkan muka merengut Shahnaz lengkap dengan umpatannya untuk Radit ketika diinterogasi Acha. Pasti menggemaskan sekali, pikirnya.

Disela tawanya, mata Radit menatap satu amplop yang ada pada tumpukkan paling atas pekerjaannya, baru datang setengah jam yang lalu diantar office boy. Pria itu meraihnya lalu mengusap nama mantannya yang ada disana, Shania..

 Pria itu meraihnya lalu mengusap nama mantannya yang ada disana, Shania

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shahnaz masuk kedalam mobil dengan muka masam serta tangan bersedekap. Radit harus tau bahwa ia marah! Radit ini selalu saja menyepelekan kemarahannya.

Gara-gara pria disebelahnya ini Shahnaz diinterogasi tanpa henti oleh Acha.
Shahnaz akhirnya menjawab bahwa Radit memang sedang mengejarnya namun hubungan mereka belum kemana-mana untuk saat ini.
Shahnaz pikir itu bisa itu bisa menghentikan rengekan Acha.. Tapi yang terjadi malah temannya itu semakin heboh menghujat Shahnaz!

Acha bilang Shahnaz itu tolol, dapet cowok paket lengkap kayak Radit kok dianggurin? Lalu menyumpahi Shahnaz jika berani menolak Radit, dirinya akan kehilangan kesempatan memiliki jodoh terbaik. Membuat kepalanya sakit seharian ini sehingga Shahnaz berpikir Acha ini sama gilanya dengan Radit. Bukankah seharusnya mereka saja yang Shahnaz jodohkan?!

"Kayaknya saya belum liat kamu senyum hari ini."
Radit melirik pada Shahnaz yang menatap lurus kedepan dengan bibir yang mengerucut dan tangan yang bersedekap melilit seatbelt.

Selain gila, ternyata Radit itu tidak tahu malu. Shahnaz harus mengingat hal penting itu. Bagaimana bisa pria itu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa? Mungkin tidak pada Radit, tapi pada Shahnaz! Setidaknya pikirkan tentang posisinya!

"Baby.. Beneran marah?"
Tanya Radit lagi setelah tidak mendapat jawaban.
Kali ini pria itu menarik rem, mencondongkan badan kearah Shahnaz ketika rambu berubah merah.

"Ih apasih?!" Ucap Shahnaz sewot, mendorong wajah Radit dengan satu tangannya lalu membuang muka kearah jalan raya namun pria itu memegang tangan Shahnaz yang ada di wajahnya seraya bergumam, "Maaf ya, Baby." lalu mencium punggung tangannya dengan mata yang masih mengarah padanya.

Radit kembali pada posisinya setelah rambu hijau menyala tanpa melepas tautan tangan mereka, pria itu menyetir dengan satu tangan setelahnya.

Amarah Shahnaz tersulut, ia berusaha melepaskan tangannya sambil menatap Radit dengan aura permusuhan lalu menggerutu kesal.
"Stop panggil saya baby!"

Bukan melepaskan, pria disebelahnya justru tertawa dan menciumi punggung tangannya berkali-kali. "Baby, baby, baby." Radit berkata dengan nada mengejek, menoleh pada Shahnaz yang masih menatapnya tajam.

"Kan kamu yang bilang hubungan kita om dan sugar baby, saya juga nggak keberatan kamu panggil om dan bilang saya tua,  jadi.. Baby mau makan apa sebelum pulang?"

Shahnaz tidak menjawab, wajahnya semakin mengkerut tidak suka karena Radit terus mengejeknya.
Percuma juga ngomong sama orang gila, pikirnya.

Tatapan wanita itu jatuh pada satu tangannya yang masih digenggam erat oleh Radit, emosinya luruh, ia berusaha keras menahan senyum yang seketika ingin terbit di bibirnya. Astaga! Rasanya perutnya geli sekali. Tapi ini menyenangkan!

Seolah teringat sesuatu, Radit melepaskan tautan mereka lalu berkata.
"Baby, liat dashboard deh, ada undangan disana."
Shahnaz menegakkan tubuh, membuka laci depan mobil Radit dan menemukan apa yang pria itu maksud lalu mengambil sebuah undangan cantik keluar darisana.

"Coba buka lihat tanggalnya, kamu bisa dateng?"
Radit melirik Shahnaz yang masih membolak-balikkan undangan tersebut dengan kening berkerut.

"Siapa yang nikah?"
Tanya Shahnaz penasaran yang dijawab santai oleh Radit, "Shania, mantan saya."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Where stories live. Discover now