18. Dia yang Sederhana

77 5 0
                                    

Kembali berteman dengan Mahesa membuat perasaan Gani diliputi kelegaan luar biasa. Ternyata berdamai dan kembali menjalin hubungan baik dengan lelaki itu tidak sesulit yang dia bayangkan sebelumnya. Semoga dengan terjalinnya pertemanan ini membuat kerja sama di antara mereka bisa berjalan dengan lancar. Terlebih Satria yang sudah mulai cerewet menanyakan kelanjutan project buku yang terus tertunda seiring makin memanasnya hubungan Gani dan Mahesa kemarin.

Maka dimulailah proses dalam penulisan memoar yang mengangkat kisah tentang perjalanan Mahesa mengelilingi negeri dan berbagai cerita inspiratif yang dia dapatkan dari orang-orang yang ditemui dalam perjalanan. Mahesa bercerita dalam wawancaranya bahwa banyak sekali pengalaman unik dan menarik yang dia alami. Termasuk harus bekerja serabutan untuk membiayai perjalanan jika foto-foto yang dijualnya di website belum ada yang berminat.

“Kamu pernah jadi tukang cuci piring?” Gani sempat tak percaya dengan pengalaman yang barusan Mahesa ceritakan itu. “Masa, sih?”

“Serius. Beneran saya pernah bantu-bantu cuci piring di salah satu rumah makan paling ramai di Sumatra waktu itu. Saya juga pernah ikut jadi kuli, ikut dagang ikan di pasar, jadi marbot masjid juga pernah.”

“Kok, kamu mau, sih, kerja begituan? Nggak malu apa?”

“Ngapain malu? Kan, halal. Lagian kalau saya cuma mengandalkan jual foto yang entah kapan bisa laku, perjalanan saya nggak akan maju-maju, dong, terus kapan pulangnya kalau gitu?”

“Orang tua kamu tahu?” tangan kanan Gani terangkat di atas meja untuk menopang dagunya. Dia mulai tertarik dengan cerita-cerita perjalanan yang pernah Mahesa alami.

“Saya nggak mungkin bohong sama mereka waktu mereka tanya apa uang bekal yang saya bawa masih cukup atau nggak. Mereka juga beberapa kali coba untuk kirim uang, tapi saya tolak.”

“Kok, ditolak? Kenapa?” sambil mendengarkan Gani menyeruput cappucino-nya. “Gengsi?” godanya.

Mahesa tersenyum malu. “Mungkin iya karena saya berpikir semua yang saya lakukan itu murni keputusan dan kemauan saya, jadi saya harus bertanggung jawab penuh dengan semua risikonya. Makanya saya nggak mau melibatkan orang lain atau merepotkan orang lain. Itulah kenapa saya harus bekerja keras.”

Kedua sudut bibir Gani terangkat mendengarnya. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya terhadap lelaki itu. Semua pemikiran-pemikiran Mahesa selalu berhasil membuatnya angkat topi sejak dulu. Dia memang sosok lelaki hebat yang pernah Gani tahu.

Selain kisah-kisah yang mengundang tawa, ada juga kisah-kisah tragis yang sempat Mahesa saksikan dan masih melekat dalam ingatannya sampai detik ini. Salah satu yang paling menyakitkan untuknya adalah tidak sengaja menyaksikan penyiksaan terhadap induk orangutan dan anaknya oleh para penduduk desa. Peristiwa yang masih membuat bulu kuduk Mahesa berdiri sampai sekarang.

Dia menjadi saksi betapa sadis dan kejinya orang-orang itu menyiksa hewan primata yang sedang kelaparan karena pasokan makanan di hutan mulai menipis. Dengan ketidakberdayaannya melawan penduduk desa setempat, membuat Mahesa hanya bisa mengurut dada tanpa bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan orangutan dari amukan warga. Dia sudah mencoba untuk membujuk warga agar berhenti menyiksa dan melepaskan satwa itu, tapi permintaannya tidak digubris sama sekali. Bahkan Mahesa diancam akan diseret dan diarak keliling kampung jika tetap mengganggu mereka membasmi hewan yang dianggap sebagai hama itu.

Satwa endemik Indonesia yang seharusnya dibanggakan karena negara lain tidak ada yang memilikinya itu malah diikat, dilempari batu, bahkan ditenggelamkan sebelum akhirnya di kurung dalam kandang hingga tewas.

“Saya masih nggak ngerti dengan apa yang ada di pikiran orang-orang itu, harusnya mereka sadar kenapa orangutan bisa masuk kampung dan merusak kebun karena dia kelaparan. Rumah dan sumber makanannya habis karena ulah manusia juga. Sekarang, begitu hewan-hewan masuk perkampungan untuk cari makan dan bertahan hidup malah dianggap hama.” Mahesa mencoba menarik napas sedalam mungkin untuk menenangkan emosinya yang kembali menggebu saat bercerita.

A Love to Her (Sekuel A Love to Him)Where stories live. Discover now