🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE.
"I wont give up on us, Didi."
Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...
Lalu Radit berjalan menuju sofa tersebut meninggalkan Adrian yang mengomel dengan raut tidak percaya di belakangnya karena ia ditinggalkan demi seorang wanita?! Radit udah mabok nih pasti!
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Nadira?" Panggil Radit hati-hati pada seseorang wanita yang sedang bercermin sambil tertawa dihadapannya.
Wanita yang ia kenal sebagai asistennya itu menghentikan percakapan dengan lawan bicaranya, lalu menoleh pada Radit, dan tawanya memudar.
"Lho, Pak Radit disini?!" Tanya Shahnaz sedikit terkejut.
"Benar kamu ternyata."
Shahnaz menarik Radit ke sudut ruangan setelah berpamitan pada temannya yang lain.
Radit memperhatikan asistennya yang gelisah walaupun ia juga tidak mengerti apa alasannya, "Duh, Pak! Ini kan bukan jam kerja, ya? Bapak nggak akan kasih saya SP karena saya masuk club, 'kan? Lagipula saya nggak pernah mencampur adukkan pribadi dengan pekerjaan saya, kok! Saya bisa professional, jiwa jalang saya nggak pernah saya lupa simpen dirumah kalo mau pergi kerja." Shahnaz menjelaskan tanpa jeda pada Bosnya ini.
Oh, itu alasan wanita dihadapannya gelisah, ia mengira Radit akan menegurnya, begitu? Apa dia lupa bahwa Radit juga ada di tempat yang sama? Niatnya hanya ingin menyapa saja, namun ternyata berbeda dengan pemahaman asistennya ini.
"Hei, calm down, Nadira, saya cuma mau nyapa aja kok. Nggak berniat menegur kamu. Hanya saja tadi saya melihat siluet kamu seperti orang yang saya kenal dan ternyata memang kamu. Dan bisa kita jangan bermain Bos-Asisten jika diluar kantor? Saya juga nggak nyaman dipanggil Bapak diluar pekerjaan, apalagi di club seperti ini."
Mendengar perkataan lelaki dihadapannya ini Shahnaz baru bisa bernapas lega. "Um, oke, gimana kalo.. Mas Radit?" Tawar wanita itu.
"Sounds better." Jawab Radit tersenyum.
Lalu setelah mencapai beberapa kesepakatan, kedua orang itu kembali berpisah menuju table masing-masing.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Sagita
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.