100-Ungkapan Sebenarnya V.2

293 32 8
                                    

***
??? Pov

Hari ini kami berada di kediaman pusat pemburu iblis. Ntah kenapa kami juga di perintahkan kesini, termasuk Uzui-san yang katanya sudah pensiun jadi pilar.

Karena kemarin juga gagaknya (Name)-Nee mengirimkan surat untukku, Zenitsu dan juga Inosuke.

Aku memandang para pilar yang tengah mengobrol disana, mereka sudah berkumpul-ah ralat ada satu orang yang belum datang.

"Tanjirou, apa kau tau? Kenapa Oyakata-sama memanggil kita kesini? Ah! Jangan-jangan...apa kita akan di hukum?" Tanya Zenitsu padaku, wajahnya selalu tampak ketakutan.

"Ah dasar Monitsu! Tukang penakut!"Seru Inosuke.

" H-hei aku bukan penakut ya! Aku hanya merasa sesuatu akan terjadi padaku~"

"Itu sama saja! Lihat aku! Aku kuat! Aku pemberani!"

"Gak nanya! Pokoknya aku ingin cepat-cepat pergi dari sini!"

Haa aku menghela nafas lelah, Mereka mulai lagi. Untungnya posisi kami dengan para pilar disana tidak dekat. Kalau tidak kami akan disemprot oleh salah satu atau dua pilar berwajah garang itu.

"Sudahlah kalian ini, lagipula pesan itu juga sepertinya bersangkutan dengan (Name)-Nee. Jadi kupikir Oyakata-sama memerintah kesini dari permintaannya" Ujarku seraya menghentikan perdebatan.

"Apa kalian ingat? Saat (Name)-Nee berubah menjadi iblis di pertarungan dengan dua iblis bersaudara itu?" Bisikku pada mereka. Aku tidak mengatakan nama 'Uzui-san' karena nanti dia akan tau. Meski pensiun dia masih tetap pilar suara, dan bisa mendengarnya.

"A- aku ingat!"

"Ne Tanjirou, apa (Name)-san benar-benar akan mengungkapkan semuanya?"

"Sepertinya begitu, itulah kenapa kita bertiga yang sudah tau tapi mereka belum. Bahkan (Name)-nee melakukan sesuatu pada Uzui-san dan ketiga istrinya. Mereka benar-benar tidak mengingat apapun selain kedua iblis bulan atas itu mati dan pertarungan selesai" bisikku pelan, melirik kearah Uzui-san yang untungnya tidak di dengarnya.

"Terkadang aku sempat berpikir kalau dia mencuci otaknya! Dia benar-benar gadis yang mengerikan" tambah Inosuke dengan suara rendahnya.

Aku sedikit terkekeh dengan ucapan berlebihannya,"(Name)-Nee tidak pernah melakukan hal seburuk itu Inosuke"

"Apa (Name)-san akan baik-baik saja?" Tanya Zenitsu kini berwajah hawatir.

Aku juga berpikir seperti itu, tapi..

"Aku yakin dia baik-baik saja, lagipula (Name)-nee adalah gadis yang kuat!" Ucapku menyemangati.

Yah ku harap ini akan cepat selesai dengan baik.

Kini aku memandang seorang lelaki yang tak jauh dari posisi kami berada, tubuh tinggi dengan rambut mohawk hitam itu. Genya.

Setelah pertarungan di penempa sana,  selalu saja sendirian. Padahal sudah kuajak untuk bergabung, tapi dia keras kepala. Sama seperti kakaknya, keras sekali.

"Apa yang kau lihat ha?"

Aku tersentak kecil kala ia sadar kalau di pandangi, lalu tersenyum padanya. "Jangan sendirian disana, bergabunglah dengan kami"

"Apa urusanmu ha?"

"Astaga" senyumku jadi canggung begini.

Disaat yang bersamaan Oyakata-sama bersama dengan istri dan empat orang di belakangnya. Dua orang disana aku tau, tapi dua orang lainnya aku tidak tahu. Dari segi wajah mereka tampak sama, mereka adalah anak dari Oyakata-sama.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now