57-Hawatir

985 152 22
                                    

***

Reader pov

Siang ini aku tengah bersama dengan dua Rengoku, seperti yang di rencanakan kami akan pergi menjenguk Kyoujurou-san dan yang lainnya.

Aku berniat ingin memberi mereka kejutan, jadi aku tidak memberitahu mereka kalau aku berada bersama Rengoku-san.

"Rengoku-san, Sen-chan kalian pergilah duluan. Aku ingin pergi ke suatu tempat dulu, jaa nee" Ucapku pada kedua berwajah sama dengan umur yang berbeda itu.

Mereka hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanannya untuk mengunjungi sang anak pertama.

Aku bertelport ke sebuah tempat yang tidak asing, aku juga tidak tau kenapa aku bisa sampai sini. Hanya instingku mungkin karena tempat ini selalu membuatku nyaman.

Kini aku tengah duduk di sebuah dahan pohon di depan danau kecil seraya bersenandung kecil.

Minna sore zore chigau kurashi no katachi ~
Semuanya menjalani cara hidup yang berbeda

Mamoritakute kizukanai uchi ni ~
Tanpa sadar, kita saling ingin melindungi 

Kizutsuke atte shimau no wa naze ~
Tapi, kenapa kita saling menyakiti 

Onaji sora no shita de ~
Di bawah langit yang sama

...

"Sebenarnya apa yang aku lakukan? Memberi mereka kejutan, tapi aku tidak tau apa yang harus ku beri? Ah dasar bodoh-bodoh" aku menepuk-nepuk jidatku yang tidak bersalah bingung apa yang harus aku lakukan,

"harusnya.. Tadi aku ikut aja ya sama mereka, eh tapi nantinya gak seru..hmm ahh padahal mudah tapi kenapa aku malah  terlihat rempong sih" gumamku prustasi.

Angin sepoi-sepoi menerpa surai dan wajahku secara bersamaan. Rasa nyaman dan sejuk ini, aku menyukainya..

Mataku terpejam menikmati angin yang melambaikan seluruh tubuhku, sampai aku mendengar suara keluh kesah seseorang. Suara yang sangat familiar..

"Aku ini lemah.."

"Bagaimana bisa aku selamat? Bagaimana bisa aku berada disini? Sedangkan dia mungkin sedang ketakutan disana"

"Aku ini lelaki yang bodoh, apa-apaan aku ini?"

Kulihat seorang lelaki dengan baju pasien(?) sepertinya dan juga banyak balutan perban yang hampir menutupi wajahnya.

"Ualah, bapak ma adeknya lagi ngejengukin, dirinya sendiri malah keluyuran. Gak takut di tabok ma mbak ara-ara apa yak?" batinku menatap lelaki disana.

Dia tengah mengumpatkan dirinya sendiri yang sedang terpuruk. Dia tidak tau aku ada disini, karena aku menghilangkan hawa keberadaanku.

"Harusnya aku menyelamatkannya, Kenapa hanya diam saja? Dasar bodoh! Okaa-sama..apa yang harus aku lakukan?"

Keliatannya dia lagi terpuruk banget ya? Dia hawatirin guweh? Astaghfirullah gue dihawatirin sama Anikih!! Tapi..kesian juga liatnya kek gini..samperin gak yak? Samperin gak yak?

Samperin aja kali yak, kesian juga liatnya sih

"Rasanya..seperti pengecut.."

"Apa kau serius mengatakan hal itu?" tanyaku padanya, Kyoujurou hanya terdiam sejenak lalu menjawab pertanyaanku. Sepertinya dia sedang berpikir keras sampai aku yang berada di belakangnya saja tidak sadar.

"Ya..aku sangat lemah.. Aku tidak bisa melindunginya, bahkan untuk orang yang ku sayangi"

Omaygot! Omaygot! Plis gue gak salah denger kan dia ngomong kek gitu tadi?! Plis pen di replay trus rekam di hapeh, but gue gak bawa hape oasu!!

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now