64-Dahlah

621 96 26
                                    

***

Reader pov

Setelah terjual semua, akhirnya tenang juga~gada yang debat gada yang bersisik--eh berisik mengganggu telingaku. Eh tapi kan sekarang--berarti sekarang aku berduaan sama si om poligami dong

"Om"panggilku padanya.

"Hah panggil aku dengan elok, bocah"

"Panggil aku juga dengan elok dong, pak tua!"

"Hoi jangan meniru gayaku, dan lagi aku tidak setua itu! Umurku ini masih 23 tahun!"

"Oh aku gak nanya toh lagian aku ini bukan anak kecil yah!"

"Terserah saja tapi aku ini dewa kau harus menghormatiku"

"Budu, yang aku hormati itu orangtuaku dan Oyakata-sama, kau itu hanya orang bodoh yang meminta seseorang untuk memanggilmu dewa" Ucapku enteng yang dimana membuatnya kesal hehe

"Hehe kau kesal ya?"

"Menurutmu?!"

"Ah udah sih jangan marah-marah, nanti kau mirip sama kakek codetan itu loh"

Di tempat lain..

"Huasyemm!! Sepertinya ada ngomongin aku, ah bodo ah lanjut bunuh oni"

Okey kita balik lagi

"Haa aku tidak marah! Hanya saja kau sangat menyebalkan"

"Iya tau gue nyebelin, tapi ngangenin"

//uohok

"Haa?!"

"Ish daritadi hah hah mulu, gak tau apa mulutmu itu sangat bau" candaku sembari menutup hidungku bau.

"AKU INI SUD--"

"dah tau cuma canda, kau gak bisa diajak bercanda ya? Dahlah aku mau pergi jajan aja" ucapku hendak pergi

"Oiii kita tetap bersama! Nanti kau tersesat bagaimana hah?!"

"Tetap bersama denganmu? Oh tidak bisa ferguso~ lagipula aku tidak akan tersesat" ucapku langsung menghilang dari hadapannya.

***

Aku kini tengah berjalan seorang mencari jajanan untuk mengisi perutku yang keroncongan. Lalu pandanganku menangkap sebuah kedai kecil tapi di dalamnya sudah terlihat banyak makanan yang berjejer disana.

Kakikupun melangkah menghampiri kedai tersebut.

"Ya ojou-chan mau membeli apa?" tanya paman pemilik kedai itu dengan sigap melayaniku

"Saya beli 4 tusuk dango, sama 2 kue berasnya terus..em" aku menatap bingung beberapa makanan yang berjejer disana jujur aku ingin membeli semuanya kalo bisa tapi aku tidak serakus itu hanya untuk jajan mengisi perut kosongku.

Lalu mataku menatap makanan bulat yang berjejer berwarna pink dan hijau, ya itu adalah sakura mochi, jadi ingat Mitsuri deh.

"Sakura mochinya 3 deh, itu saja" paman itupun langsung membungkus semua makanan yang kupilih tadi dan aku membayarnya.

Di perjalanan aku memakan lahap dango dengan khitmad dan nikmat, uhh rasanya anjg banget seperti anda menjadi ironmen

Tapi tiba-tiba ada beberapa makhluk tak kasat mat--eh menghadang jalanku, 3 orang berbadan gemuk dan berwajah iyuh mukanya pengen di tonjok sumpah.

"Ah gue hampir lupa kalo disini itu tempat orang-orang mesum"

Reader pov off

Normal pov

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now