84-Dua iblis bulan atas

409 46 23
                                    

***

"Ha~aku mandi terlalu lama, besok aku harus kerja lebih awal" seseorang dengan topeng Hyottokonya keluar dari tempat onsen laki-laki.

Ia berjalan menuruni tangga, lalu pandangannya melihat ada sebuah guci menghalangi jalannya.

"Hm? Sebuah guci? Siapa yang meletakkannya disini?" tanyanya monolog saat tangannya hendak mengambil guci tersebut.

Secara bersamaan sebuah tangan meraih tangan pria bertopeng itu.

Pernafasan bulan, bentuk keempat : kecepatan tanpa batas!

Srakk!

Tangan yang harusnya menarik pria bertopeng itu tertebas seketika, lantas membuatnya berteriak,

"Siapa itu!"

"Ck dasar mengganggu saja!"

"Takkan ku biarkan kalian membunuhnya begitu saja!"

***

Di tempat penginapan berada dua--ah ralat tiga orang tengah mengobrol, yah meski salah satu di antara mereka hanya sesekali menjawab. Karena sifatnya yang memang terlihat agak gengsi dan acuh tak acuh.

Di tengah mengobrol mereka sesuatu menyembul di sebuah kotak dari seorang pemuda beranting hanafuda itu.

"Ah Nezuko kau sudah bangun" ujarnya dengan senang saat adiknya keluar dari kotak itu menatap lainnya polos.

Muichirou, pemuda dengan surai panjang seperti rumput laut itu memiringkan wajahnya berusaha mengingat, seperti pernah melihat Nezuko sebelumnya.

"Ah apa kita pernah bertemu sebelumnya? Sepertinya aku lupa karena itu sudah lama sekali, mungkin.."

"Ada suara gaduh di luar sana, apa itu? Penciumanku samar-samar" sedangkan pemuda dengan surai bewarna lumut itu bergumam, dan menatap shoji di belakang Muichirou dengan serius.

Tanjirou menyadari hal itu, menatap bingung Resta karena sedaritadi dia memasang wajah seperti waspada seraya menggertakkan giginya kuat.

"Oh ada apa Resta-san? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Tanjirou padanya, yang lain mulai menatapnya.

"Apa kau tidak mencium bau apapun, Tanjirou?"

"Um aku tidak merasakannya, memangnya ada apa Resta-san?"

Resta bingung, padahal Tanjirou memiliki penciuman yang tajam, tapi hanya dia saja yang bisa mencium aroma iblis di dekat penginapan yang mereka tempati.

Apa iblis itu menghilangkan aura keberadaannya? Kalao memang begitu seharusnya dia juga tidak bisa merasakannya kan?

"Apa kalian mendengar sesuatu? Seperti ada suara gaduh di luar sana" Resta beranjak dari duduk berjalan kedepan hendak membuka pintu shoji tapi seseorang sudah membukanya terlebih dulu.

***

Reader pov

"Takkan ku biarkan kalian membunuhnya begitu saja!"

Sebelum tangan misterius dari dalam guci menarik orang bertopeng itu, gue langsung nebas pake nichirin cahaya.

"Hei kau! mau di bawa kemana makananku!" serunya salah satu iblis itu marah pas gue bawa orang bertopeng itu ke tempat yang aman.

//mau di bawa kemana hubungan kita~/malah nyanyi/plak

Yang tentunya pake teleportasi, gue gak bisa gunain sihir duplikat. Keinget akan perkataan Zio sebelum berangkat kesini buat gue gak bisa gunain sihir secara leluasa.

Flashback

"(Name) ingat ini, kau hanya sebatas jiwa melayang tanpa tubuh, kau tidak bisa menggunakan kekuatan sihirmu dengan leluasa karena ini dibatas"

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now