49- Jadi iblis?

1.3K 174 44
                                    

BRAK!

BRUK!

PRANK!

GEDUBRAK!

MEONG~

"UWAAKHH SI ANYENK-- PANTADH GUE YANG MULUS BIN TERCINTAH INI!" pekik suara seseorang menggema di tempat antah berantah, yang dimana ada banyak orang--ekhem salah salah bukan orang tapi sekumpulan iblis bulan atas yang lagi posisi berjejer ples tunduk ke depan.

Iya di depannya itu ada si mbah Markonah--eh maksudnya Marjan aka Muzan bin mikel jeksen.

But posisi jatohnya seorang gadis bersurai hitam legam gradasi mint yang ngejungkelnya tak elit plus malu-maluin, mereka cuma natep sweetdrop, yap dia adalah si tokoh ff kita disini namanya Astuti..

//heh Astuti Saha woi!>:v salah serper

//ulang-ulang

Namanya adalah (Name), yang di bawa ke dimensinya Muzan yang tadi di bawa sama mbah Koku dengan watadosnya dia cuma berdiri trus tunduk ke depan tanpa ada niatan buat nolongin si mbak nem

"Wah durjana kao mbah, tolongin gue napa baru tunduk kesitu asw" Pekik (Name) yang bangun dari posisi tidak elitnya tadi lalu berdiri..

Terdiam..

Terdiam..

Tedia--

"Lah kok pada diem sih?! Ngopi ngapa ngopi! Diem-diem bae!"

"Kau.."

"Ya aku kenapa Romeo.."

//njir kok romeo:v daritadi salah nama mulu asw/abaikan

Muzan menatap datar kearah (Name) yang ditatap balik santuy tanpa ada takut-takutnya. Dia lagi berdiri, iyak berdiri soalnya pengen duduk but gak ada kursih masa iya harus lesehan?

Manalagi bajunya (Name) keliatan udah lusuh ples banyak robekan di tambah darah segar yang masih mengalir di sekitar tubuhnya. Yang dimana pulak para iblis harus menahan hasrat dan kegodinan (Name) yang bersimbah darah itu.

"Kau.. Yang membunuh Akaza" Ujar si Muzan masih dengan tatapan yang sama nyalang cem burung elang.

Semua iblis disana terkejut dengan apa yang di lontarkan oleh tuannya, seorang uppermoon 3 yang posisinya iblis bulan atas itu mati di tangan seorang gadis seperti dia? Pikir mereka dengan pertanyaan masing-masing.

Yah gak salah lagi sih, soalnya (Name) tuh op banget meski ya dia harus terluka tapi pada akhirnya lawannya bakal mati di tangan dia.

"Aku tidak membunuhnya, eh tapi iya juga sih akhirnya.. Aku hanya membuatnya sadar akan perilakunya sebagai iblis" ujar (Name) sambil berpose pikir.

Muzan menatap kearah para babunya ekhem bawahannya, " Rapat selesai, kalian..boleh pergi..Nakime" Ujarnya pada mereka, dengan tunduk para bawahannya patuh dan Nakime yang peka langsung membunyikan biwanya.

Teng..

Tempatnyapun seketika berubah dan hanya tersisa (Name) dan dirinya saja disana.

Muzan menatap intens gadis itu dari atas hingga bawah terus dari bawah hingga atas lagi ampe matanya julid.g

"Iya aku tau aku cantik kok gosah natep seintens itu nanti kamu jungkir balik terus bundir ke jurang gara-gara liat aku" Ucap (Name) yang pedeh tapi si Muzan cuma diem.

"Humft percuma kek ngomong sama angin njir, dahlah beteweh mbah gak ngasih aku minuman gitu? Atau apa kek masa tamu gak di kasih apa-apa, hauss~ tenggorokan kering~ capek tau" Keluh kesah lesu mbak nem sambil lesehan di bawah, dah gada kursi jadi dia duduk di bawah aja mayan adem katanya.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now