85- mbak nem prustasod

385 56 37
                                    

#Warning : bahasa campuran antar baku dan tidak baku, tak sesuai alur, banyak typo, gaje, cringe and kripi, garing krauk krauk cem krupuk

#Selamat membaca jangan lupa vote dan commentnya kawand :3

***

"Aku tidak bisa menggunakan teknik pernafasanku untuk menghancurkan dinding ini..

..tentu saja karena aku menggunakan pedang yang terkikis

Aku sudah tidak sanggup,

Apa semua ini, aku akan berakhir disini?"

"Maafkan aku Oyakata-sama.. Dan terima kasih karena sudah mendukungku sebagai seorang pilar kabut"

Perasaan putus asa di lontarkan dalam pikirannya, yang pemuda bersurai hitam dengan gradasi mint itu pikirkan hidupnya akan berakhir sampai sini saja.

"Kenapa kau berpikiran begitu? Tidak ada yang tahu apa yang terjadi nanti di masa depan"

Tapi suara seseorang membuatnya tersentak.

"Semua itu pasti ada jalannya jangan menyerah begitu saja..

"Tidak banyak yang kau bisa lakukan sendirian, itulah sebabnya orang-orang selalu bekerja sama dan saling membantu satu sama lain"

Ucapan itu terngiang-ngiang di kepalanya, wajah Tanjirou yang terbayang disana dengan raut hawatir dan senyuman lembutnya secara bersamaan.

Kata-kata yang terlontar itu, membuatnya kembali sadar. Ya dia tak boleh menyerah begitu saja, masih ada banyak nyawa yang harus ia tolong disini.

Bahkan ia bisa melihat seorang bocah dengan topeng Hyottokonya berusaha untuk melepaskan dirinya dari jebakan gelembung air itu.

"..Memunculkan kekuatan yang hebat demi orang lain, Muichirou.."

Pernafasan kabut, bentuk kedua : kabut berlapis

Srattzz!

Gelembung air yang menjebaknya kini sudah pecah, ia bisa menghirup udaranya kembali. Raut penuh emosional bersamaan tanda mark bentuk kabut yang muncul di sekitar wajah dan tubuhnya.

Hal itu juga ia bisa kembali mengingat masalalunya sepenuhnya, ditambah cahaya putih menyelimuti tubuhnya yang membuatnya tak terasa sakit.

***

Di tempat lain berada seorang gadis tengah menghalangi jalannya seorang--ralat seiblis berbentuk ikan dengan banyak tangan itu.

Gyokko hendak pergi ke sebuah rumah kecil yang di dalamnya ada Haganezuka tengah mengasah pedangnya bersamaan dengan Kanamori yang menemaninya.

Tapi (name) langsung menghalanginya dan melindungi rumah itu membuat Gyokko geram di buatnya.

"Minggir kau terus saja menghalangi jalanku!"

"Gak akan! Lewati mayadku dulu baru kau bisa lewat, meski gak akan mungkin sih xixixixi" ujar (name) seraya bersedakep( baca : menyilangkan tangannya) kedada dengan senyuman yang mirip karakter anya di anim sebelah.

Okeh lanjut, Gyokko kesal karena daritadi setiap dia nanya dan meminta (name) minggir. Jawaban yang di lontarkan pasti sama, manalagi senyuman yang buat dia jengkel setengah mati.

"Baiklah kalau begitu aku akan melawanmu!"

Jurus darah iblis : Neraka Guci Gurita

Lalu keluarlah tentakel-tentakel besar dari dalam guci menyerang (name) yang kini tengah salto kesana kemari menghindari serangan itu.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें