94- Sadar

231 35 3
                                    

***

.

.

Di sebuah tempat yang seperti biasa selalu tampak cerah, tepatnya di bawah alam sadar seseorang.

"Oi kapan kau akan bangun? Bukannya pertarungannya udah selesai?" Ujar seseorang datang dengan secangkir kopi hangat, lalu ia duduk di sebuah kursi putih biasanya.

"Ah Zio, um yah sih. Tapi.. keknya gue udah betah disini keknya ehe"

"Ehe palamu! Bangun sana! Kau udah berjanji akan bangun, kan?. Apa kau tidak kasihan? Semua orang mengharapkanmu bangun, tapi orangnya malah bermanja-manja di disini. Apa kau benar- benar tidak ada niatan untuk melihat mereka?" omel Zio membuat gadis itu aka (name) yang berada di bawah alam sadarnya duduk bersimpuh, seraya mengangkat kedua tangannya yang di katup lalu ia bersujud di depan Zio.

"Hampurasun suhu!"

Perempatan imajiner muncul di pipinya, lalu tiba-tiba mulutnya tersenyum meremeh" kalau kau terus saja berdiam diri disini, kuyakin tubuhmu yang terbaring disana udah di makan sama rayap loh. Oh atau bener-bener emang di makan rayap ya?!"

"Heh mana boleh gitu! Shinobu-chan selalu merawat tubuhku dengan baik dan bersih kok! Dasar jangan ngadi-ngadi ya!"

"Meski ia merawatnya dengan baik , tubuhmu yang mulai pucat itu beneran kayak mayat hidup, mana kerempeng lagi. Fufu, aku bahkan sampai tidak kuat melihatnya. Buruk, buruk sekali" Ucapnya dengan tampak sedih dengan menakut-nakuti (name),

"Eee seburuk itukah?!"

"Ya! makanya itu bangun saja! lagian kau harusnya bisa mengerti perasaan orang lain. Kau tau? Resta lebih menghawatirkanmu dari yang lain loh. Setiap melihat tubuhmu terbaring disana, dia benar-benar menangis seperti orang lain. Aku.. Bahkan baru kali ini melihatnya menangis, meski ia menyembunyikannya di suatu tempat. Aku akan selalu tau dia tengah menangis disana" ujar dan tutur Zio dengan nada merendah, sembari menatap sayu cangkir kopi yang tinggal setengah itu.

"Tenang, gue bakal bangun kok sore ini" tudep (name).

Zio meliriknya sebentar, lalu menyeruput kopinya sampai habis. Gelas yang ia pegang menghilang, tangan kanannya mengulur ke surai gadis itu dengan lembut lalu mengusapnya.

"Sou.."

Usapan tangannya yang tadinya lembut malah semakin cepat, dan akhirnya rambut (name) berantakan.

"... da yo ne, good girl"

"Aaaa rambut gue jangan di berantakin jugalah cok! Lu mau gue tebas  tangannya ya?!"

"Hahahaha"

Kesal (name) akan tingkah Zio, membuat lelaki rubah itu gemas dan malah semakin terus menjahilinya. Ini adalah hari terakhir gadis itu berada di bawah alam sadarnya, sebelum ia bangun ke dunia nyata yang merindukannya//easek:v plak.

.

.

***

Lain tempatnya di dunia nyata, di sebuah ruangan rawat. Dua orang tengah mengobrol ria, mereka adalah Tanjirou dan seorang Kakushi.

Setelah kejadian pertempuran yang hebat oleh dua iblis tingkat atas 4 dan 5, di desa penempa pedang. Semua orang di desa itu mulai mengosongkan tempat itu dan pindah tempat.

Tanjirou kini tengah makan yang sudah di sediakan oleh Kakushi yang bernama Getou. Ia terbangun lebih cepat dari alur ceritanya, yakni hanya tiga setengah hari.

Bersyukurlah karena tubuhnya tidak menanggung banyak luka, meskipun begitu ia membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Oh ya aku ingin menanyakan ini padamu, kudengar suatu hal buruk terjadi pada adikmu. Apa dia baik-baik saja?" Tanya Getou mengingat berita tentang Nezuko yang menggemparkan.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum