86- Familiar

345 49 11
                                    

***
Di sebuah kediaman terlihat seorang pemuda dengan surai putih serta kedua telinga yang mirip dengan rubah itu tengah duduk di engawa. Ia tengah menunggu sesuatu yang ia tunggukan.

Dan tak berapa lama, seekor kucing belang dengan kertas bertanda di keningnya. Tiba-tiba datang menghampirinya membawa kotak di punggungnya.

Tangannya terlulur mengambil suatu surat dan sebuah suntikan kecil dengan isi cairan berwarna merah. Setelahnya, kucing itu pergi menghilang dari pandangannya.

"Terima kasih Tamayo-san.."

***

??? Pov

Kuharap ini membantu meski hanya sebagiannya yang bekerja, aku akan bekerja keras membuatkannya lagi bersama Yuishirou.

Dan terimakasih untuk darah iblis bulan bawah yang selalu kau beri.

Isi dari surat yang ku baca dari Tamayo-san, ya ku harap juga begitu.

Malam ini aku sudah berada di kediaman kupu-kupu, lebih tepatnya di depan pintu ruang rawat (name).

Sebelum malam aku sudah memberikan surat pada Shinobu-san lewat gagak kasugainya (name) untuk mengunjungi gadis itu agak malaman, dan dia mengizinkannya.

Aku hanya mengatakan untuk menjenguknya saja kalau soal obat penawar yang di berikan Tamayo-san tidak.

Saat akan menggeser pintu seseorang sudah menggeser duluan pintu itu. Kupikir tak akan ada lagi orang lain yang mengunjunginya semalam ini selain diriku.

Terlihat di depanku seseorang yang ku kenal dengan tiga wanita di belakangnya.

"Ah Zio-san, mau menjeguk (name)-san lagi ya?" Tanya seorang wanita bersurai hitam dengan kunciran kudanya tersenyum padaku.

"Ya, kalian sudah mau pulang?"

"Ah iya, kami sudah lama menjenguknya tadi" kini yang berujar seorang pria bertubuh besar si Uzui Tengen.

"Oh, kalau begitu aku akan pergi sekarang" Ucapku seraya masuk kedalam saat mereka sudah keluar.

"Aku yakin dia baik-baik saja" ucap Uzui tiba-tiba, aku tau dia hanya berusaha menyemangatiku.

"Ya aku tau, terima kasih" tanggapku setelah berbalik sebentar tersenyum tipis kearah mereka lalu berjalan mendekati barkas (name).

"Apa ini terlalu malam untuk mengunjunginya? Bukannya hari besok ia bisa kemari? Apa dia enggak lelah ya?"

"Shuttt pelankan suaramu Makio! Zio-san akan mendengarmu tau!"

"Sudah beberapa hari setelah kejadian itu, aku agak memprihatinkan keadaan Zio -san yang selalu mengunjungi (name)-san"

"Seperti kau tau saja yang selalu memperhatikannya"

"Hee bukankah kalian bisa melihatnya? Wajahnya terlihat murung dan dia juga seperti memaksakan diri, apa dia beneran akan baik-baik saja?"

"Memang sih, yah tapi kuharap dia baik-baik saja"

"Ku harap (name)-san lekas bangun dari komanya! Kau tau? Semua orang disini terlihat murung sama seperti Zio-san"

Aku bisa mendengar semua itu, percakapan di antara mereka dari kejauhan. Aku memang tidak dekat dengan mereka, bahkan tadi saja hanya mengobrol seperlunya.

Tapi asal kalian tau saja, dia bukanlah gadis yang kalian pikirkan tengah berbaring lemah disini.

Dia mati-matian pergi menyelamatkan semua orang disana, meski hanya sebuah jiwa melayang saja. Aku sudah menyuruhnya untuk bangun tapi, aku tidak tau apa yang ada di pikirannya itu.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Where stories live. Discover now