62- Tidak berbakat

809 106 7
                                    

***

"Rumah wisteria ada di Distrik bunga, kita akan bersiap-siap disana"

"Nee nee bagaimana kalau kita balapan? Siapa yang paling cepat sampai dia yang menang ya! Resta!" seru (y/n) yang langsung menghilang bersamaan dengan Resta sedangkan Uzui dan ketiga kamaboko itu belum bersiap-siap udah di tinggal duluan//kesian klean.

"Hei ini curang, aku belum persiapan" Lalu Uzuipun hilang dari pandangan ketiga kamaboko squad yang terkejut-kejut.

"Heee m-mereka menghilang?!!!" pekik Zenitsu kaget.

"Lihat! Mereka sudah pergi jauh! Saking jauhnya sampai terlihat seperti biji wijen!"

"Jadi ini kekuatan dewa perayaan!" seru Inosuke kagum.

"Bukan, mereka itu pilar yang bernama Uzui Tengen-san dan juga (y/n)-Nee!" ucap Tanjirou memperbaiki.

"Ayo kita kejar mereka sebelum tak terlihat!"

Lalu merekapun berlari mengejar (y/n), Resta dan Uzui yang sudah menjauh itu.

***

Akhirnya mereka sampai di distrik merah, yang tentunya (y/n) dan Resta sampai duluan di susul oleh Uzui dan Kamaboko squad. Meski tadinya sempat debat karena di tinggal sama (y/n), tapi dia tak memperdulikannya.

Sebelum datang kesana ekor Resta dihilangkan, yakali diliatin nanti orang-orang liat Resta siluman atau iblislah. Ya kecuali kalo kedua telinganya soalnya dah kek nyatu mirip-mirip ma rambut. Terus ngerubah wujudnya jadi sebaya sama kek Tanjirou, karena mana mungkin Resta yang notabenenya berwujud cem anak kecil masuk ke tempat laknat ini meski umurnya udah ribuan taunpun. Dia nganggepnya masih loli:v

Skip merekapun memasuki tempat yang sangat ramai itu, cahaya terang oleh banyaknya lentera berwarna merah berjejer disana. Seperti yang di katakan distrik merah adalah tempat penuh nafsu orang-orang dewasa, penuh kemaksiatan tentu juga.

Merekapun pergi mencari penginapan wisteria, setelah sampai mereka langsung di sambut oleh beberapa orang didalamnya dengan ramah dan sopan santun mempersilahkan mereka masuk kedalam.

Kadang (y/n) harus meminta maaf kepada mereka karena perilaku si Uzui yang seenaknya menyuruh ini dan itu. Malu punya rekan kek gitu, seenak jidat pengen tak hihh rasanya, pikir (y/n) yang masih sabar.

***

Reader pov

Aku mengesap teh ochaku dengan nikmat lalu mengambil makanan yang sudah tersedia. Resta juga sedang makan, tumbenan dia biasanya kalo disuguhi makanan dia akan menolak. Halah itu mah gengsi, aku pernah liat dia saat menolak makanan yang di berikan oleh Mitsuri-san lalu perutnya bersuara tapi dia tetap menolak, dasar

Okeh disini memang menikmati sih tapi kok lama-lama kesel juga yah. Kenapa? Yahh ni dua orang berdebat gada abisnya, malu iya ini lagi di penginapan takut ganggu orang lain gimana.

"YANG BENAR SAJA, JANGAN GUNAKAN ANAK BUAHMU UNTUK MENCARI CALON ISTRI UNTUKMU!" teriak Zenitsu yang di tatap sebal oleh Uzui.

"Heh sepertinya kau salah paham"

"JUJUR SAJA MENYURUH ORANG UNTUK MENCARIKAN CALON ISTRI UNTUKMU? ORANG ANEH SEPERTIMU TIDAK AKAN PERNAH JADI POPULER!"

"DASAR BODOH! ISTRIKU SUDAH MENYELINAP DI DISTRIK LOKALISASI UNTUK MENGUMPULKAN MENGENAI IBLIS! KOMUNIKASI KAMI TERPUTUS MAKANYA KITA AKAN MENCARI KESANA!"

"Oi kalian berhenti berdebat! Kita ini di tempat penginapan tau, nanti orang-orang akan dengar suara berisik kalian! Liat noh si babisuke ini juga diam, masa kalian hanya karena hal sepele saja berdebat" tegurku pada mereka yang berdebat seraya nunjuk si Inosuke yang lagi anteng makan, geh serasa jadi mak mereka deh.

[PERJUANGAN]~Kimetsu No Yaiba x Readers~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang