61. Carolyn

2.3K 177 11
                                    

Happy reading✨

I'll go first, see you later.

Carolyn _

***

Tiga hari berlalu, pembagian raport berlangsung hari ini. Murid kelas sepuluh dan kelas sebelas tidak hentinya berdoa, berharap memperoleh hasil yang memuaskan. Para wali kelas memasuki kelasnya masing-masing seraya membawa raport. Meletakkannya di atas meja, para murid menghela nafas pelan.

" Gimana? udah siap belum buat liat hasilnya? " tanya guru wanita itu seraya tersenyum

" Udah "

" Belum "

" Oke, yang belum siap, tahun depan aja ibu bagi rapotnya " ucap guru wanita itu membuat mereka yang menjawab belum langsung melotot

" Jangan gitu dong bu " ucap Melody, si bendahara galak dan diangguki oleh yang lain

" Katanya tadi belum siap, gimana sih kalian " ucap guru wanita itu

" Tadi itu cuma bercanda, bu " ucap salah satu murid laki-laki, Aldo

" Yasudah, ibu bakal bagi serentak hari ini " guru wanita itu mulai memanggil dan memberikan satu persatu anak muridnya termasuk Carolyn. Gadis itu memeluk raportnya, seraya membawanya ke tempat duduk.

Cayden tersenyum tipis, mengelus rambut sang kembaran " abang dapat rangking 2 " ucapnya membuat Carolyn menoleh bahagia dan langsung memeluknya

" Aaaa abang, selamat! " ucap Carolyn tersenyum bahagia

Cayden membalas pelukan erat " makasih " balasnya mencium puncak kepala gadis itu, kemudian keduanya melepas pelukan

" Olyn dapat rangking berapa ya? " tanya Carolyn sedikit mengintip raportnya

" Dibuka Lyn, kalo diliat kek gitu mana bisa kamu tau dapat berapa " ucap Cayden geleng-geleng kepala

Carolyn cengengesan, perlahan mulai membuka raportnya. Lembar perlembar gadis itu buka, lalu matanya melebar tidak percaya. Beralih menatap Cayden dengan sorot mata berbinar bahagia.

" Olyn rangking 1! " pekik Carolyn tidak tertahan

Mendengar itu, teman-teman sekelasnya langsung menghampiri meja kedua manusia kembar itu termasuk Darren yang melotot tidak percaya.

" Wih beneran, berarti perkiraan gue gak salah dong " ucap Aldo melihat kearah raport Carolyn

" Selamat Carolyn ku sayang, muachh " ucap Tya sedikit nada centil membuat Carolyn bergidik ngeri

" Kok bisa sih Lyn?! padahal yang paling pintar disini kan gue! " ucap Darren seolah tidak terima, yang langsung diberi sorakan dari yang lain

" Bubar yok bubar! " ucap Marlina sedikit berteriak

" Kampret lo pada! " Darren memandang kesal kearah teman-teman kelasnya yang benar-benar bubar. Carolyn terkekeh melihat raut wajah kesal Darren, kemudian mereka semua dipersilahkan keluar dari kelas. Ada yang masih disekolah dan ada juga yang langsung pulang, termasuk Carolyn beserta teman-temannya.

Gadis itu harus mempacking semua barang yang akan dia bawa ke luar negeri nanti malam, padahal dia ingin berangkat lusa tapi karna perusahaan milik Sergio sedikit bermasalah jadi terpaksa mempercepat keberangkatan.

***

Setelah selesai menata barang yang akan bawa, Carolyn memutuskan untuk pergi ke taman dekat rumahnya. Dia melihat kearah jam yang melingkar di pergelangan tangan, tertera pukul 19.40 yang berarti dua jam lagi keberangkatannya. Gadis itu ingin menghabiskan waktu sejenak di taman yang nampak sedikit ramai itu.

CarolynWhere stories live. Discover now