05. Carolyn

7.3K 406 1
                                    

Happy Reading✨

***

Carolyn duduk di kursi kayu di depan rumahnya, pandangannya lurus ke depan. Ingatannya kembali pada kejadian tadi malam, dimana dia berniat ingin mengakhiri hidupnya.

Tapi seorang laki-laki yang tidak dia kenal datang dan menggagalkan nya. Gadis itu menjadi kesal karna niat yang sudah dia pikirkan matang-matang gagal begitu saja, tapi di sisi lain dia juga merasa senang karna masih bisa melihat dan menikmati dunia yang menurutnya kejam.

" Woi!"

Carolyn menoleh ketika mendengar teriakkan yang berasal dari depan rumahnya, di sana seorang laki-laki berdiri sambil melambaikan tangan.

Lantas Carolyn ikut melambaikan tangannya dan menyuruh laki-laki itu untuk mendekat.

" Mau kemana lo?" Tanya Carolyn kepada laki-laki yang sekarang ikut duduk di sebelahnya

" Biasa mau nganterin kue pesanan nya bu RT " laki-laki itu menjawab seraya memperlihatkan kotak berisi kue kepada Carolyn

" Dia ngadain apa lagi?"

" Kata mama gue sih hari ini ada arisan di rumah dia " Carolyn mengangguk mengerti

" Lo gak sekolah Lyn?" Tanya laki-laki itu membuat Carolyn menoleh dengan tatapan datar

" Lo sendiri kenapa gak sekolah?" Carolyn bertanya balik

" Tanggal merah " jawab laki-laki itu

" Kalo tanggal merah biasanya sekolah ngapain?"

" Diliburkan lah " laki-laki bernama lengkap Ashraf Daniswara itu menjawab nada sewot

" Jadi lo udah tau kan jawabannya kenapa gue gak sekolah?" Laki-laki itu menyengir seraya mengangguk

" Iya tau "

" Gak jadi nganterin kue?" Tanya Carolyn

" Jadi kok " jawab laki-laki seraya berdiri

" Yaudah kalo gitu gue pergi dulu yaa, bye brokolin " lanjutnya

Lalu laki-laki itu bergegas pergi dari sana, sedangkan gadis itu menggelengkan kepalanya akan tingkah tetangga nya itu yang suka sekali memanggilnya brokolin.

Carolyn menghela nafas bosan, dia tidak tau harus berbuat apa. Coba saja hari ini di tempatnya bekerja tidak libur, pasti dia akan ke sana. Karna merasa terlalu bosan, dia pun bangkit dan mengunci pintu rumah.

Lalu melangkah menuju tempat yang mungkin bisa menghilangkan rasa bosannya, menaiki ojek yang memang setiap harinya mangkal di seberang rumah nya.

Setelah beberapa menit kemudian dia telah tiba di tempat yang di tuju, membayar ongkos lalu si tukang ojek itu pergi dari sana. Carolyn berbalik memandang bangunan bergaya klasik berukuran sedang yang nampak sepi, kaki nya melangkah memasuki bangunan itu.

Menatap sekeliling tempat yang terdapat beberapa ruangan , lalu dari arah pintu sebelah kiri keluarlah seorang wanita berpakaian formal.

" Hai Olyn " sapa wanita itu dengan senyum ramahnya

Carolyn ikut tersenyum " hai tante Zharifa " balasnya

Zharifa nama dari pemilik bangunan klasik yang di jadikan sebagai sekolah musik itu.

" Tumben ke sini?" Wanita bernama Zharifa itu bertanya sambil melangkah memasuki ruangan di samping dia keluar tadi

" Aku bosen di rumah, makanya ke sini " jawab Carolyn mengikuti langkah wanita itu

CarolynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang