46. Carolyn

2.4K 195 3
                                    

Happy reading✨

“Ada orang yang benar-benar tidak tau diri. Mereka yang menyakiti mu, tapi seolah-olah merekalah yang tersakiti”

***

Pagi dihari weekend, Carolyn dan sang ayah sedang berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat. Sepanjang perjalanan keduanya di selimuti keheningan, yang satu sibuk mengemudi dan yang satunya lagi sibuk bergelut dengan pikiran.

Delapan menit kemudian, mobil yang dikendarai berhenti didepan sebuah rumah nampak tidak layak dihuni. Halaman yang luas dipenuhi oleh rerumputan yang tinggi, bagian rumah juga terdapat banyak lubang-lubang kecil dan dikelilingi oleh rumput liar.

Carolyn menatap sang ayah, Austin mengangguk membuat gadis itu menutup mulutnya syok. Matanya berkaca-kaca, hatinya sedikit sakit mengetahui kebenaran.

" D-dia beneran masih hidup? " tanya Carolyn dengan suara bergetar

Austin menghela nafas, tangannya terangkat mengelus bahu sang anak " iya sayang, entah keajaiban apa yang Tuhan berikan hingga dia bisa bertahan sampai sekarang " jawabnya

" Di tempat kayak gini? Ini gak layak buat di huni lagi, ayah "

Satu tetes air mata Carolyn jatuh, hatinya bertambah sakit. Membayangkan bagaimana menderitanya penghuni rumah, menjalani hidup sendirian dengan keadaan tidak baik-baik saja.

Ayah dan anak itu turun dari mobil, tubuh Carolyn bergetar memandangi rumah itu. Austin merangkul pundak sang anak, seraya menghampiri pintu rumah itu. Austin membersihkan rumput liar yang menjalar di pintu, lalu membukanya perlahan.

Seketika bau tidak sedap menyengat, saat pintu sudah terbuka. Keduanya menutup hidung, berjalan masuk kedalam rumah itu.

" Are you okay? " tanya Austin khawatir

" Daddy don't worry, i'm okay " jawab Carolyn tersenyum

Austin menghela nafas, keduanya berdiri di depan pintu kayu yang diyakini itu kamar sang pemilik rumah. Tangan Austin terangkat, membuka pintu tersebut.

Carolyn dan Austin menegang. Keduanya terpaku pada seorang wanita bertubuh kurus, yang sedang terbaring lemah di atas ranjang. Bau tidak enak lagi-lagi menyengat membuat ayah dan anak itu kembali menutup hidung. Berjalan dan menghampiri wanita itu.

" K-kalian siapa? "

Keduanya refleks berhenti, ketika mendengar suara serak dari wanita itu.

" Kami akan membawamu keluar dari sini " Austin berucap, tanpa menjawab pertanyaan dari wanita itu

" Ingin m-membawa ku ke m-mana? "

Carolyn mengalihkan pandangannya, tidak sanggup melihat wajah kurus tirus wanita itu. Tubuhnya juga kurus, memperlihatkan bentuk tulang-tulangnya.

Carolyn tidak bisa membayangkan, bagaimana menderitanya wanita itu. Hidup sendirian dengan keadaan sakit, tanpa bisa bergerak sedikit pun.

" Ke tempat yang lebih baik dan lebih layak " jawab Austin

Wanita itu menutup mata, terdengar helaan nafas yang berat. Dia kembali membuka mata dan mengangguk tanda wanita itu ingin dibawa pergi.

Austin langsung membuka ponselnya, mencoba menghubungi anak buahnya yang akan ditugaskan untuk membawa wanita itu.

Pria paruh baya itu keluar, meninggalkan Carolyn dan wanita yang masih terbaring di atas ranjang. Carolyn mendekat, wanita itu menatap sayu gadis didepannya.

" K-kamu cantik " puji wanita itu sedikit mengembangkan senyumannya

Carolyn ikut tersenyum " terimakasih " balasnya

CarolynWhere stories live. Discover now