29. Carolyn

3.8K 239 10
                                    

Happy reading✨

Muka manis, hati minus.

***

Maverick mengacak rambutnya frustasi, malam ini dia kembali mendapatkan teka-teki misterius. Bukan hanya itu, dia juga mendapatkan sebuah kotak yang di dalamnya terdapat boneka beruang berwarna merah muda.

Dia sangat ingat boneka itu, boneka yang dia berikan kepada Aileen sehari sebelum gadis itu meninggal.

Huruf 5, ikatan 19125514, asing

Teka-teki yang sama seperti yang Maverick dapatkan di sekolah, dia sungguh tidak mengerti arti dari teka-teki itu.

" Huruf 5? Maksudnya apa? "

Maverick memegang kepalanya dan menunduk, mencoba memecahkan teka-teki itu. Tidak lama kemudian laki-laki itu mendongak, matanya sedikit berbinar.

" 5 huruf? Ah iya 5 huruf "

" Tapi apa? " Maverick kembali dilanda frustasi, otak pintar nya benar-benar tidak berfungsi sekarang

***

Seperti yang dibilang oleh Albern kemaren malam, kondisi Amanda sekarang seperti orang stress. Rambut acak-acakan, lingkar mata menghitam, bibir nya pucat, tatapan mata nya sayu dan badannya mengurus.

Sudah terhitung tiga hari atau tepat kejadian Roy, perempuan itu tidak sekolah karna kondisinya sekarang.

Kerjaan nya hanya menangis, berteriak, bahkan terkadang tertawa sendiri. Seperti sekarang, perempuan itu menangis sambil memukul-mukul kepalanya.

" Hiks hiks gue bukan pembunuh, gue bukan hiks pembunuh "

" Airin gue benci lo! Gue benci hiks! "

Airin, nama seorang perempuan yang selalu Amanda sebut. Entah seperti apa awal mula nya, hingga Amanda terus saja menyebutkan nama itu.

Lo pembunuh

Amanda menjambak rambutnya sendiri ketika mendengar bisikan dari sosok yang dia yakini itu Airin.

" Gue bukan pembunuh bangsat! "

" Jangan ganggu gue! "

Rita dan Albert mendengarkan teriakan Amanda dari balik pintu, mereka sedih melihat kondisi anaknya sekarang. Tidak ada satupun yang berani masuk ke dalam kamar Amanda, karna jika ada yang masuk Amanda akan memukul orang itu.

Rita, wanita itu pernah mengalami nya. Saat itu dia ingin mengantarkan makanan untuk Amanda, dia melihat anaknya itu diam memojokkan diri. Rita kira Amanda sudah membaik, tapi perkiraannya salah. Justru perempuan itu langsung mendongak dan berlari memukuli  nya.

Makanya kamar Amanda di kunci dari luar agar perempuan itu tidak keluar dan melakukan hal yang tidak di inginkan.

" Gimana ini? Apa perlu kita bawa ke psikiater? " tanya Albert

" Gak! Anak aku gak gila! " tolak Rita

" Kamu liat sendiri kan keadaan dia? "

" Tapi dia gak gila mas! " Albert menghela nafas lelah, dia sudah berkali-kali untuk membawa Amanda ke psikiater tapi istrinya itu selalu menolak keras

***

Amel kembali menginjakkan kakinya ke tempatnya bekerja, pakaian wanita itu seperti biasa kurang bahan. Dia menaiki tangga dan berdiri di depan pintu yang bernomor 07.

CarolynWhere stories live. Discover now