07. Carolyn

6.1K 396 1
                                    

Happy Reading✨

***

Di sebuah perusahaan pencakar langit seorang pria paruh baya duduk di kursi kebesaran nya sambil memegang satu buah foto, di foto tersebut terdapat dua bayi kembar pengantin yang sedang tertidur pulas.

" Kamu di mana sayang?" Paruh baya itu mengelus foto bayi perempuan dengan begitu lembut dan suara yang lirih

" Maafin ayah yang udah gagal menjaga kamu " satu tetes air matanya jatuh, perasaan nya begitu sesak dan rasa rindu yang sudah menyelimuti kian membesar. Sungguh dia merasa gagal menjadi seorang ayah yang tidak bisa menjaga anak perempuan satu-satunya, anak yang memberikan cahaya hidup di keluarga nya.

" Ayah janji bakal bawa cari kamu sampai ketemu " ucapnya sambil menatap ke arah luar jendela yang memperlihatkan keadaan kota

***

Bel pulang berbunyi nyaring, para murid bersorak kegirangan dan bergegas keluar dari kelas menuju parkiran. Ada beberapa dari mereka yang masih diam di kelas, termasuk Carolyn.

Gadis itu di hukum karna tidak mengerjakan pekerjaan rumah, padahal seingat nya dia sudah mengerjakan dan buku nya pun dia bawa. Tapi entah kenapa buku itu sekarang sudah tidak ada lagi didalam tas nya, guru yang mengajar pun tidak percaya padahal dia sudah menjelaskan semuanya.

Akhirnya dia di hukum untuk mengerjakan ulang tugas yang diberikan oleh guru itu, sebenarnya Carolyn tidak mempermasalahkan.

Hanya saja sepulang sekolah ini dia harus pergi ke tempatnya bekerja dan dia takut jika bos nya itu akan marah karna dia datang terlambat.

Setelah lima menit mengerjakan hukumannya, akhirnya gadis itu selesai lalu dia menghampiri guru wanita itu dengan membawa buku di tangannya.

" Saya sudah bu, jadi saya boleh pulang kan?" Tanya Carolyn sopan

Guru wanita itu menurunkan sedikit kacamata nya " beneran sudah kan?" Tanyanya ketus

" Sudah bu "

" Bagus deh, lain kali kalo ada tugas ibu tuh dikerjain bukan malah keluyuran ga jelas " ketus guru itu

Carolyn tersenyum terpaksa " iya bu lain kali saya kerjain " sungguh Carolyn kesal dengan guru di depannya itu, guru pilih kasih yang selalu berbicara lembut kepada mereka yang pintar dan kaya tapi bersikap acuh kepada mereka yang bodoh dan miskin

" Yaudah sana kamu pulang "

" Terdengar mengusir " batin Carolyn diam-diam tersenyum miring

Carolyn kembali ke tempatnya, mengambil tas dan menggendongnya. Setelah itu dia berpamitan kepada guru wanita itu yang hanya di balas dengan deheman, karna tidak ingin membuat waktu lagi dia bergegas menuju tempatnya bekerja.

***

Hari mulai larut malam, banyak anak perempuan seumuran dengan Carolyn sudah berada di rumah dan tidak di perbolehkan keluar oleh orangtuanya.

Tapi tidak dengan Carolyn yang masih berada di perjalanan pulang menuju rumahnya, padahal dari sejam yang lalu restoran itu sudah tutup tapi karna tempat itu di sewa secara mendadak oleh seorang pengusaha yang sedang mengadakan acara makan malam bersama rekan bisnisnya.

Jadi dengan terpaksa sang bos memundurkan jadwal tutup dan menunda para karyawannya untuk pulang. Lagipula untuk menolak sang bos tidak bisa, karna restoran itu berada di bawah naungan milik pengusaha tersebut.

Setelah beberapa menit berjalan kaki, akhirnya Carolyn sudah tiba di rumahnya. Tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu, dia langsung merebahkan tubuhnya yang lelah sehabis bekerja.

CarolynWhere stories live. Discover now