48. Carolyn

2.5K 170 2
                                    

Happy reading✨

Mereka yang sudah pergi, sangat kecil kemungkinan untuk kembali.

***

Weekend berakhir, semua orang kembali pada kesibukannya masing-masing. Termasuk para pelajar, dihari Senin yang cerah ini semua sekolah mengadakan kegiatan upacara bendera.

Di lapangan luas RHS, para murid dan para guru berkumpul. Gerutu kesal dari para murid terdengar, merasa tidak adil karna ditempatkan di tempat yang panas.

Berbeda sekali dengan para guru, yang berbaris di bagian yang tidak terkena sinar matahari.

Carolyn mendengus kesal, mendengar ocehan tidak bermutu dari dibarisan kelasnya.

" Bisa diam gak sih?! Gak cape apa tu mulut ngoceh mulu " kesal Carolyn kepada teman-teman sekelasnya itu

" Gak bisa, Lyn. Ini panas banget, yang ada makeup gue luntur kalo lama-lama dijemur kek gini " ucap Ola, salah satu teman sekelasnya

" Siapa suruh pake makeup " Carolyn memutar kedua bola mata malas, teman sekelasnya itu suka sekali memakai makeup bahkan kadang makeup yang dipakainya terlalu berlebihan

" Heh Lyn! Lo enak udah cantik, lah gue? Muka pas-pasan gini kalo gak pake makeup bakal tetep kek gini-gini aja " ucap Ola

" Gak boleh insicure, Ola " kedua gadis itu menoleh, menatap si penasehat kelas yang memang pantas menyandang gelar itu

" Gimana gue gak insicure, Zakia. Nih cewe gak pake makeup aja cantik nya gak ngotak, gimana nanti kalo dia pake " ucap Ola

" Ola itu sebenarnya juga cantik, cuman makeup yang di pakai Ola terlalu berlebihan. Jadinya kek gini deh, sedikit kek abu-abu " mata Ola melebar, Carolyn dan yang lain menahan tawa

Ola mengepalkan tangan, menahan kekesalan kepada teman sekelasnya itu. Menurutnya, Zakia sangat tidak pantas menjadi penasehat kelas. Gadis itu bukannya menasehati, malah bikin orang kesal.

" Serah lo dah, cape gue " ucap Ola mendengus kesal

Ola sampai sekarang dibuat heran dan bingung, siapa orang yang sudah menunjuk Zakia untuk menjadi penasehat. Apa orang itu menunjuk Zakia karna gadis polos itu anak dari seorang penasihat hukum? pikirnya.

Carolyn menepuk pundak Ola, seraya menahan tawa " sabar, gue juga bingung kenapa Kia di angkat jadi penasehat kelas. " ucapnya dan Ola menghela nafas

" Kemaren gua curhat sama Kia, biasanya kan kalo udah curhat gitu perasaan jadi agak tenang. Lah ini kaga, gue malah semakin berat dan pikiran gue jadi tambah runyam " ucap Wina yang berada di depan Carolyn

" Lo curhat ke tempat yang salah " ucap Carolyn tertawa kecil

Ola mengangguk " bener banget, jadi sekarang lebih baik pendam sendiri aja. Gak usah curhat sana sini, takutnya lo curhat sama kembaran Zakia lagi " Wina mengangguk

" Gue juga udah gak mau lagi curhat ama tuh cewe, takut mental gue yang kena imbasnya " ucap Wina

Carolyn dan Ola mengangguk, menyetujui ucapan Wina. Ketiganya terdiam, mendengarkan instruksi dari Albert yang akan menutup upacara. Setelah itu, para murid dibubarkan dan kembali masuk kedalam kelasnya masing-masing.

***

Disela-sela pembelajaran berlangsung, Carolyn izin ke toilet. Melangkah di koridor sepi, yang hanya dilewati oleh beberapa murid saja.

Ketika dibelokkan, Carolyn hampir saja menabrak seorang perempuan. Carolyn sedikit dibuat terkejut, tapi sedetik kemudian ekspresi nya berubah.

" Hai Carolyn " sapa perempuan itu seraya tersenyum

CarolynUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum