24. Carolyn

4.3K 268 6
                                    

Happy reading✨

Kalo diri sendiri belum bahagia gimana mau bikin orang lain bahagia?

***

Malam ini semua keluarga Edward berkumpul di ruang keluarga, mereka fokus pada televisi. Lalu Austin anak tertua dari Sergio angkat suara, membuat yang lain langsung menatap ke arah orang itu.

" Carolyn " gadis yang tengah bersandar di bahu Cayden menoleh

" Kamu dapat teror? " tanya Austin datar, kenapa putrinya itu tidak bilang kalau dia mendapatkan teror? pikirnya

Mendengar itu keluarga nya melotot terkejut begitu juga Carolyn, dari mana ayahnya itu tau kalau dia mendapatkan teror? pikirnya.

" Dari anak buah ayah yang ayah tugasin buat pantau kamu " ucap Austin seakan tau apa yang ada dipikiran Carolyn

Carolyn menatap ketiga abangnya, dia memberikan tatapan sengitnya yang di balas gelengan oleh mereka.

Carolyn menghela nafasnya, mau tidak mau ayah nya beserta keluarganya harus harus tau.

Dia mengangguk membuat Arabella langsung menghampiri anaknya itu dan memberikan pelukan.

" Siapa yang neror kamu sayang? Bilang sama bunda biar bunda geprek pala nya " ucap Arabella

" Iya cantik, kasih tau mami siapa yang udah berani neror kamu? " timpal Chalya

" Sayang cepat kasih nenek, siapa pelakunya? " ucap Sherina

Shanum tidak mau kalah pun ikut angkat bicara " ayo Lyn bilang siapa yang udah neror kamu, biar mamah hantam amandelnya "

Mereka menatap ngeri kearah empat wanita itu, Carolyn menghela nafas lelah. Dia tidak ingin ada yang tau tentang itu dan dia juga tidak ingin ada campur tangan dari orang lain baik itu keluarga nya sendiri.

" Carolyn gak tau siapa pelaku bun, mi, nek, mah. Dia sama sekali gak ninggalin jejak apapun, jadinya susah buat cari tau " jawab Carolyn

" Apa perlu papi bantu cari pelakunya? " tanya Arken di angguki yang lain

Carolyn menggeleng " makasih pi, tapi kayak nya gak usah deh. Aku bisa cari sendiri pelakunya " jawabnya

" Tapi say-- "

" Ayah " Carolyn memotong ucapan Austin, dia menatap sendu pria paruh baya itu. Austin menghela nafas, dia tidak bisa melihat wajah sendu anaknya

" Oke, kali ini ayah akan biarin kamu. Tapi jika teror ini terulang lagi dan kamu gak bisa nemuin pelakunya. Ayah dan yang lain akan turun tangan " ucap Austin di angguki yang lain

Carolyn mengangguk cepat " iya ayah nya Olyn paling ganteng sejagat raya "

Mendengar pujian dari anak bungsunya, Austin tersenyum bangga dan sombong membuat yang lain memutar kedua bola mata malas.

***

" Tadi pas gue ngantar Carolyn sekolah. Gue denger murid-murid bicarain yang nggak-nggak tentang Carolyn. Ada yang bisa jelasin kenapa mereka kayak gitu? " ucap Albern

CarolynWhere stories live. Discover now