49. Carolyn

2.4K 183 1
                                    

Happy reading✨

Dunia terlalu fana dengan banyaknya  panggung sandiwara

Carolyn_

***

Carolyn berdiri didepan kaca jendela, memandang kearah kumpulan para abang-abang nya dari lantai atas kamarnya. Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu yang penting, sangat jelas dari ekspresi wajah yang terlihat sangat serius.

Ditambah lagi, tidak biasanya mereka berbincang seperti itu dihalaman rumah. Biasanya mereka akan masuk kedalam ruangan milik Charles atau di markas besar Aleron.

Tapi, apa mereka tidak bisa mencari tempat aman selain dihalaman rumah?. Carolyn sangat yakin, apa yang sedang mereka bicarakan itu adalah hal yang penting.

" Ada yang gak beres "

Carolyn melihat gelagat aneh dari Darren, dia seperti menyadari keberadaannya. Terlihat jelas dari mata laki-laki itu yang seakan memberi kode kepada teman-temannya.

Aleron dan teman-temannya itu menaiki motornya masing-masing, lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah. Kening Carolyn mengerut, merasa aneh dengan apa yang mereka lakukan.

Darren menyadari keberadaannya, lalu mereka pergi begitu saja setelah mengerti maksud dari laki-laki itu. Carolyn diam berpikir, tidak lama kemudian dia mengangguk.

" Darren ngawasin gue? "

" Terus mereka pergi setelah tau kalo gue lagi liatin mereka? " Carolyn berekspresi tidak percaya

***

" Ternyata lo di rawat di sini "

Selly yang tadi menutup mata dan siap menjelajahi alam mimpi, langsung membuka mata. Terkejut mendapati seorang gadis dan juga seorang laki-laki yang sedang tersenyum miring kearahnya.

" Kenapa? Kaget ya? "

Selly menatap datar kedua orang itu " mau apa lo berdua ke sini? " tanyanya

Gadis itu duduk di brankar Selly " jenguk mantan temen sendiri, emang gak boleh? " malah bertanya balik

" Gue gak perlu di jenguk! " ketus Selly

" Lo udah dikasih karma lumpuh kek gini masih aja belagu " gadis itu terkekeh sinis, melipat kedua tangan di dada

Selly mengepalkan tangan erat, menahan amarah. Laki-laki yang bersama gadis itu maju, menatap Selly dan dengan sengaja menekan tangan wanita itu yang dihiasi infus.

Selly meringis, teman dari laki-laki itu menutup mulut seolah syok.

" Rell, jangan di teken " laki-laki itu menjauhkan tangannya, nafas Selly memburu

" Darrell bangsat! " umpat Selly

Laki-laki itu Darrell, dia datang bersama Rora. Kedua orang yang tidak dipisahkan, kecuali ditempat tertentu yang memang itu privasi. Seseorang yang menjemput Rora tadi adalah Darrell, keduanya memutuskan untuk mencari tau tempat Selly dirawat.

Berita tentang kecelakaan Selly memang diberitahukan dimana tempat wanita itu dibawa, tapi Winata atau ayah Selly malah memindahkannya.

" Sorry Sell, gue gak liat kalo itu tadi tangan lo " ucap Darrell seolah tidak enak

" Pergi lo berdua! " bentak Selly

Kedua orang itu terkejut " buset, lo lagi sakit gini malah teriak. Hati-hati, gue takut tenggorokan lo ikut lumpuh sama kayak kaki lo " ucap Rora dihadiahi tabokan pada bahunya

CarolynOnde histórias criam vida. Descubra agora