58. Carolyn

2.2K 160 6
                                    

Happy reading✨

Kehidupan you pahit? kasih gula aja biar manis

Atlas_

***

Seminggu berlalu, masa ujian akhir sekolah untuk para kelas dua belas akhirnya berakhir. Selama seminggu juga, Carolyn menghabiskan waktu berdua dengan Aileen.

Kenapa cuma berdua? karna Rora dan Lia sedang melaksanakan ujian. Sementara Cayden, Darren, Darrell dan teman-temannya juga pergi berlibur, tapi tempat yang mereka datangi berbeda dengan Carolyn.

Keduanya berlibur, mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Awalnya kedua gadis itu berniat ingin berlibur ke luar negeri, namun karna larangan dari pihak keluarga membuat keduanya pasrah.

Sekarang Carolyn berada didalam kamarnya, memandang langit-langit kamar berukir awan. Tubuhnya terasa lelah, setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh.

Tiba-tiba pintu kamarnya seperti diketuk, Carolyn menyuruh pelaku agar masuk. Terlalu malas untuk bangkit dan membukakan pintu. Seseorang diluar sana masuk, tidak lupa menutup pintunya kembali.

Carolyn menoleh, saat orang itu duduk disampingnya. Ternyata itu Cayden, dia ikut merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan juga memandang langit-langit kamar.

" Capek ya? " Carolyn mengangguk

" Istirahat, biar abang temenin " ucap Cayden

Carolyn mengangguk lagi, perlahan matanya mulai menutup. Kemudian terdengar dengkuran halus, menandakan bahwa gadis itu tidur. Cayden mengubah posisinya, menghadap kearah sang adik dan memeluk erat gadis itu.

" Kalo Olyn pergi, abang sama siapa di sini? " gumam Cayden

Semenjak Sergio mengatakan keputusannya untuk membawa Carolyn ke luar negeri, sejak itu juga Cayden selalu menempel pada Carolyn. Bahkan disaat kembarannya itu berlibur, Cayden selalu menelpon bahkan berniat ingin menyusul.

Tapi Carolyn melarang, memberi ancaman hingga dia mengurungkan niat. Cayden merasa tidak ikhlas untuk berpisah lagi dengan Carolyn, meskipun dia bisa saja datang ke sana.

Tapi tetap saja dia merasa jauh, setengah jiwanya seakan pergi walau masih di dunia yang sama. Cayden mengelus rambut gadis itu dengan lembut, menatap wajah cantik yang nampak sangat tenang dan lelah. Dia kembali memeluk erat Carolyn, kembarannya ini harus selalu ada disampingnya.

Tidak lama kemudian, terdengar dengkuran halus dari Cayden. Laki-laki itu memutuskan untuk menyusul Carolyn ke alam mimpi dan berharap bertemu sang kembaran di sana.

***

Disebuah rumah sakit besar di salah satu negara bagian barat, tempat seorang pria lansia di rawat. Seluruh tubuhnya terasa lemas, bergerak saja rasanya sangat susah. Tidak tau penyakit apa yang sekarang dideritanya, anak buahnya mengatakan dia demam dan kelelahan. Dia tidak sebodoh itu, orang lelah tidak mungkin se lemas ini dan sampai di rawat di rumah sakit hingga empat bulan. Orang demam pun pasti akan ada bagian tubuh yang panas, tapi dia tidak sama sekali.

Pria lansia itu menghela nafas, seraya menutup mata. Dia merasa akan ada seseorang yang datang dalam waktu dekat ini, aura orang itu sangat pekat hingga dia yakin bahwa yang akan datang bukanlah untuk bertamu. Melainkan untuk mengantarkan nya menghadap sang pencipta.

Seorang pria paruh baya masuk, dia sontak membuka mata dan menoleh menatap terkejut orang itu. Ternyata itu salah satu anak buahnya yang telah lama menghilang, dia mendekat dan tersenyum penuh hormat.

CarolynWhere stories live. Discover now