44. Carolyn

2.6K 198 1
                                    

Happy reading✨

Untuk lo yang sekarang lagi down, semangat ya! Jangan terlalu memikirkan ekspetasi orang pada diri lo. Jadi diri sendiri itu lebih baik.

Carolyn_

***

Matahari perlahan menunjukkan jati diri, sinarnya menembus celah-celah kecil pada sebuah bangunan kayu yang nampak tidak layak huni.

Di dalam bangunan itu pula, terdapat sebuah ranjang kayu yang dihuni oleh seorang wanita bertubuh kurus.

Menutup mata menahan sakit pada seluruh tubuhnya, tidak ada yang bisa dia lakukan. Bergerak sedikit saja sudah membuatnya terpekik kesakitan.

Dirinya pasrah, untuk makan atau minum saja dia tidak bisa. Bangkit untuk buang air kecil atau besar dia juga tidak sanggup dan berakhir di atas ranjang.

Sudah sekitar dua bulan dia merasakan keadaan seperti itu, hidup sendirian dan tidak ada yang menemani. Mungkin di awal dia masih bisa makan, minum dan melakukan kegiatan yang lain. Tapi semakin ke sini, penyakit yang entah itu apa semakin menggerogoti tubuhnya.

Aneh, dia tidak makan selama satu bulan lebih. Tapi sampai sekarang dia masih bisa hidup, mungkin sang pencipta menolak dirinya untuk kembali.

Setiap hari, entah itu pagi siang ataupun malam. Dia selalu menangis, mengingat perbuatan nya dulu sebelum akhirnya dia jatuh sakit. Wanita itu berpikir, ini semua adalah hasil dari apa yang dia tanam.

Karma benar-benar ada dan dia sekarang merasakannya.

" A-apa y-yang harus a-aku l-lakukan s-sekarang? "

Pertanyaan yang selalu keluar dari mulutnya, dia tidak bertenaga maka dari itu suaranya terdengar terbata.

" A-apa aku b-boleh pergi? " tanyanya entah pada siapa

Dan wanita itu juga tau, sang maha pencipta menolak dirinya untuk kembali. Apa tuhan ingin dirinya memperbaiki diri dan melanjutkan hidup dengan baik? Tapi, apa yang bisa dia lakukan?. Dirinya sudah berjalan terlalu jauh, hingga lupa dengan penciptanya sendiri.

Wanita itu menutup mata, diiringi tetesan air yang keluar dari sana.

" M-maafkan a-aku "

***

Austin memijat keningnya, kepalanya berdenyut mendengar rengekan sang anak perempuan. Carolyn, bergelayut di lengan kekar sang ayah. Menatap pria itu seraya mengeluarkan puppy eyes nya.

" Ya ayah ya, bantuin Olyn " rengek Carolyn

Austin menghela nafas, tidak mengerti apa yang diinginkan anaknya itu. Carolyn, gadis itu susah di tebak. Dia sangat pandai menyembunyikan kebenaran, bersikap biasa saja seolah tidak tau dan tidak perduli.

" Emang buat apa sih, sayang? " tanya Austin sabar

" Olyn mau bantuin dia, ayah ku sayang " jawab Carolyn

" Kenapa kamu pengen banget bantuin dia? " tanya Austin

" Karna dia berhak bahagia, sudah cukup penderitaan yang selama ini dia rasakan " jawab Carolyn tersenyum tulus

" Tapi dia emang pantas mendapatkan itu " ucap Austin keningnya mengerut, sedikit tidak suka

" Dan dia juga pantas mendapatkan kebahagiaan "

Austin kembali menghela nafas, Carolyn berpindah posisi. Dia duduk di depan Austin, memegang tangan sang ayah.

" Yah, maafin kesalahan dia. Dia juga terpaksa ikut rencana itu, dia juga pengen banget merasakan apa yang dirasakan oleh anak pada umumnya " ucap Carolyn lembut

CarolynWhere stories live. Discover now