32. Carolyn

3.5K 217 8
                                    

Happy reading✨

“Jika di dunia nyata kamu tak bisa kumiliki, maka izinkanlah aku memilikimu di dunia fantasi yang aku buat sendiri”

***

Bagaimana kabar dua perempuan yang dulu atau mungkin sampai sekarang sedang dihantui oleh bisikan tak kasat mata? Beginilah jawabannya.

Mulai dari Amanda, anaknya bapak kepala sekolah yang haus akan kekuasaan. Amanda sudah terhitung dua minggu lebih terkurung didalam kamar, kerjaannya setiap hari seperti orang gila. Suka teriak, menangis atau bahkan tertawa tidak jelas.

Seperti sekarang, Amanda meringkuk di pojok kamar. Menarik rambutnya dengan kedua tangan, tangisan juga terdengar di sana.

" Hiks Airin, bukan gue hiks yang bunuh lo " Isak Amanda

Lagi lagi nama Airin yang perempuan itu sebut.

Pembunuh akan tetap menjadi pembunuh

Amanda menatap sekeliling, Airin selalu bersamanya. Bukan untuk menemani di kegelapan malam, tapi menunggu kehancuran secara perlahan.

" IYA GUE YANG BUNUH LO! KENAPA? LO GAK TERIMA HAH?! " teriak Amanda

Tiba-tiba terdengar suara gelak tawa, bukan tawa merdu melainkan tawa menyeramkan. Pelakunya tidak menampakkan wujud, tapi Amanda yakin itu Airin.

Hahaha akhirnya lo ngaku juga, gue gak terima Amanda!

Tawa di gantikan teriakan, Amanda menutup telinganya. Teriakan itu terdengar sangat menyakitkan, tersirat emosi yang tertahan di sana.

Angin berhembus sangat kencang, jendela kamar yang awal nya tertutup kini terbuka lebar begitu juga pintu balkon. Barang-barang milik perempuan itu beterbangan ke sana kemari, meja riasnya roboh mengakibatkan suara pecahan yang keras. Amanda menangis, pecahan kaca itu menusuk kakinya.

" B-berhenti! "

Lo harus merasakan apa yang gue rasakan!

Amanda semakin menangis, menggeleng kepala tanda jangan. Tapi kemarahan arwah Airin tidak bisa dihentikan, dia sudah sangat marah.

Tiba-tiba saja Amanda mendongak, matanya melebar menyeramkan. Lalu terkekeh sinis, berdiri dan melangkah menuju cermin lemari. Mengelus pipi secara lembut tapi sedetik kemudian menampar nya keras, Amanda tertawa. Jika ada yang melihatnya, mereka yakin bahwa Amanda adalah orang gila.

Amanda menoleh ke samping, tepat pintu balkon yang terbuka lebar. Lalu kembali menatap cermin, tersenyum menyeramkan.

" Ingin merasakannya juga, Amanda? "

Dalam diri Amanda ada seseorang yang memberontak, itu pemilik tubuhnya. Tubuh Amanda sekarang dikendalikan oleh Airin, dia masuk dan berniat melakukan sesuatu yang mungkin membuat arwah itu bahagia.

Amanda atau Airin melangkah, memandang sekeliling. Di bawah sana terdapat sebuah kolam renang, di setiap sisi diberi penjagaan. Berdiri di atas pagar balkon, merentangkan kedua tangannya dan menutup mata.

Sedetik kemudian, tubuh nya mulai melayang ke bawah. Airin keluar dari tubuh Amanda, dia tertawa jahat melihat tubuh perempuan itu sudah dilumuri oleh darah.

BRUK!

Para penjaga yang melebarkan matanya, melihat Amanda terjatuh dari atas balkon kamar perempuan itu. Para asisten rumah tangga berteriak, mendengar teriakkan itu Albert dan Rita segera menghampiri.

CarolynWhere stories live. Discover now