26. Carolyn

4.1K 270 5
                                    

Happy reading✨

Cape jadi manusia, pengen jadi ember plastik aja.

***

" Ada apa ini? "

Atensi mereka teralih pada seseorang yang baru saja tiba itu, mata mereka melebar terkejut dan menegang.

Di sana tiga pria paruh baya dengan style kantornya, wajah ketiganya datar dan tatapan tajam.

Suasana hening menyelimuti, tidak ada satupun dari mereka membuka suara. Tapi Albert ayah Amanda selaku kepala sekolah pun mencairkan suasana, dia menghampiri ketiga pria itu dan tersenyum ramah.

" Apa kabar pak Bryan, pak Austin dan pak Melvin? " tanya Albert ramah

" Baik " jawab ketiganya singkat

" Maaf sebelumnya pak, maksud kedatangan kalian ke sini apa ya? " tanya Albert

" Seseorang mengirimkan pesan kepada saya, dia mengatakan bahwa baru saja terjadi bunuh diri di sekolah saya. Apa itu benar? " tanya Bryan - ayah Aleron

Albert mengangguk kaku " b-benar pak dan di sana mayatnya " ucapnya sambil menunjuk ke arah Roy yang masih tergeletak

Ketiga pria itu mengikuti arah tunjuk Albert, mata mereka melebar terkejut tapi sedetik kemudian mereka menormalkan ekspresi nya kembali.

" Bisa di jelaskan kronologi nya? " tanya Melvin

" Maaf pak Melvin, kami tidak tau asal mulanya seperti apa " ucap Albert dan Melvin menghela nafas kasar

" Kita akan cari tau penyebabnya " ucap Bryan

" Tidak usah pak! " Suara seorang wanita menolak tegas, mereka menatap guru mata pelajaran sejarah itu heran sekaligus tidak mengerti

" Apa maksudmu? " tanya Austin datar

" Kita tutup saja kasus ini pak, tidak usah mencari penyebab nya dan kita sembunyikan kejadian ini dari publik " mereka semua semakin tidak mengerti maksud dari wanita itu

" Apa alasan anda mengatakan itu? " Bryan benar-benar di buat tidak mengerti, kenapa wanita itu ingin menutup kasus ini dari publik?

" Jika kasus ini sampai menyebar luas, citra sekolah kita akan di pandang buruk oleh publik pak "

Mereka semua terperangah tidak percaya, mendengar ucapan santai dari wanita yang nampak sangat tenang.

" Saya akan tetap melanjutkan kasus ini sampai menemukan penyebabnya " ucap Bryan tegas

" T-tapi pak, ini menyangkut citra sekolah punya bapak " ucap wanita yang menjabat sebagai guru sejarah itu

" Justru itu, jika saya menutup nya dan tidak mempedulikan kasus ini citra sekolah akan semakin di pandang buruk. Bukan sekolah saja, tapi saya dan kalian para guru juga akan terkena imbasnya! " ucap Bryan sedikit terbawa emosi

Para murid dan sebagian guru mengangguk membenarkan ucapan pria paruh baya itu, tapi ada sebagian yang tidak terima dengan keputusan Bryan untuk melanjutkan kasus ini.

" Pak! Ini hanya kas-- "

" Apa anda pemilik sekolah ini? " Wanita itu terdiam, dia sampai lupa jabatannya

" Maaf pak " ucap wanita itu menunduk

" Anda di sini hanya seorang bawahan, jadi jangan bersikap seolah anda adalah atasannya "

CarolynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang