39. Carolyn

3.3K 210 1
                                    

Happy reading✨

“Dia hanya menghargai. Lantas mengapa kamu malah berekspektasi untuk memiliki?”

***

PRANG!

Sebuah batu seperti dilempar dari luar, memecahkan kaca jendela besar kamar Selly. Wanita yang tadi berkemas koper, terkejut begitu juga seisi rumah.

" Selly, ada apa nak? " teriak Kinan dari luar

Selly menoleh " gak papa mah " jawabnya dusta

" Kalo ada apa-apa panggil mamah ya sayang? "

" Iya mah " terdengar langkah kaki, menandakan Kinan telah pergi

Selly bangkit, menghampiri pecahan kaca itu. Lalu matanya melihat sebuah batu, batu terbungkus kertas. Selly penasaran, mengambil kertas itu dan membacanya.

Ingin pergi? Haha, tidak akan ku biarkan!

-07ln

Selly menegang, jantung nya berdegup kencang. Entah kenapa perasaannya tidak enak dan rasa takut menghampiri.

Lihatlah bunda, tidak ada yang membiarkanmu pergi

Selly mengepalkan tangannya, suara anak kecil itu selalu saja ada disekitarnya. Menatap sekeliling, mencari keberadaan makhluk tak kasat mata itu.

" Dimana lo?! Sini keluar! " teriak Selly

Aku tidak akan keluar, sebelum bunda ikut dengan ku

" Ogah, gubluk kali gue mau ngikut lo! "

Selly bangkit, kembali mengemasi kopernya. Mencoba membuang perasaan tidak enak, sementara di pojok kanan satu sosok duduk di kursi. Memandang wajah cantik wanita yang sudah membunuhnya, dia terkekeh.

Bunda cantik, tapi sayang pembunuh hehe

***

Lia dan Rora memasuki sebuah kamar inap, menghampiri dan memandang wajah seorang perempuan yang menghuni brankar.

" Kenapa gak mati aja sih?! " kesal Lia yang dihadiahi pukulan pada pundaknya

" Bego lo! Orang kek Amanda mana bisa mati cepet kalaupun udah terjun payung! " Lia terkekeh mendengar ucapan Rora

Sunyi, itu menggambarkan suasana kamar inap Amanda. Entah kemana kedua orangtuanya pergi, Rora dan Lia tidak perduli.

" Amanda bangun lo! " tanpa bersalah, Lia melepas pasang alat pernapasan yang ada di hidung Amanda

Rora melotot, lalu menghentikan kegiatan Lia " anjir! Lo mau bikin anak orang mati hah?! " kesal Rora

" Biarin aja, gue mau jadi malaikat maut kedua biar bisa ngantar manusia kek Amanda ke neraka " ucap Lia santai

Mendengar suara keributan, Amanda membuka matanya. Setelah terbuka sempurna, dia terkejut. Mendapati dua mantan temannya, Rora dan Lia saling tatap.

" N-ngapin lo b-berdua di sini? " tanya Amanda takut

" Kita cuma numpang tidur kok, iya gak Ra? " tanya Lia

Rora mengangguk " iya Man, kita di usir dari rumah tadi malam makanya mau tidur di sini " ucapnya

" PERGI LO BERDUA! " Amanda tiba-tiba saja berteriak, Rora maupun Lia terkejut dan hampir saja terjatuh dari brankar

" Buset lo ngagetin kita aja! " kesal Lia

CarolynWhere stories live. Discover now