Happy reading✨
“ Kita semua memang tidak mendapatkan keadilan di dunia ini, jadi lebih baik pindah dunia aja atau bikin dunia sendiri ”
***
Selly memandang langit-langit kamar inap, tatapan matanya kosong. Tubuhnya kaku dan kakinya lumpuh. Wajah pucat, terdapat lingkaran hitam dibawah mata. Dia seperti mayat hidup sekarang, tidak bisa melakukan apapun.
Selain aku, ada orang lain lagi yang menginginkan bunda mati
Selly menutup matanya, menahan amarah ketika mendengar suara anak kecil. Dia selalu bersamanya, seolah menunggu kematiannya.
" Ini pasti kerjaan lo " ucap Selly pelan tidak bertenaga
Walaupun aku ingin bunda ikut denganku, tapi bukan berarti aku pelakunya
" Terus siapa lagi? " tanya Selly
Seseorang yang menyimpan dendam pada bunda
" Dendam? Dendam apa? "
Apa bunda lupa dengan kelakuanmu sendiri? Bunda seorang pembully dan dia korbannya
Selly terdiam, dirinya melupakan hal itu. Semenjak hantu anak kecil dan juga teror yang selalu datang, Selly tidak pernah lagi membully siapapun.
Siapa yang dimaksud anak kecil itu? Selly tidak satu atau dua orang saja yang dia bully, tetapi banyak salah satunya Carolyn.
Mata Selly melebar, menegang. Mengingat nama Carolyn, apa gadis itu yang dimaksud hantu anak kecil itu? pikirnya.
Coba saja dia bisa melihatku, pasti akan aku ajak kerjasama agar bunda pergi bersamaku
Selly kesal dan marah, anak kecil gaib itu selalu menguji kesabarannya.
***
Rora, Lia dan Carolyn berdiri di ujung koridor arah gerbang dekat dengan tangga. Ketiga gadis itu sedang menunggu seseorang.
Seraya menunggu, Lia memainkan benda pipih sejuta umat. Rora bersandar ala ala preman pasar dan mulutnya mengunyah permen karet, lengan seragam gadis itu juga dia gulung.
Carolyn? Gadis itu sedang duduk di tangga. Bersandar dan menutup mata, mengantuk.
" Lama amat tuh setan! " kesal Rora, lalu membuang permen karet yang sudah tidak ada rasa lagi
Sudah sekitar setengah jam ketiga gadis itu di sana, menunggu seseorang yang belum juga menampakkan batang hidungnya.
Carolyn menguap, menatap sayu temannya itu " udah pulang kali, Ra " ucapnya
Lia mengangguk, walaupun atensinya masih tertuju pada ponsel " bener, Ra " ucapnya menyetujui ucapan Carolyn
" Gak! Dia belum pulang! " Rora yakin bahkan sangat yakin orang yang dia tunggu pasti belum pulang
Lia menatap kesal temannya itu " heh Juleha! Dia udah pulang tadi bareng sama bunga! "
" Beneran?! " Rora melotot dan menegakkan tubuhnya
" Beneran, liat nih insta story nya si bunga bangkai " Lia menunjukkan ponsel miliknya kepada Rora, si keras kepala
Mata Rora melotot, setelah melihat ponsel Lia. Benar, di sana seseorang yang mereka tunggu sudah pulang bersama temannya.
" Lanjut besok aja, Ra " ucap Carolyn berdiri dan menghampiri kedua temannya
Rora mendengus, mengangguk " yaudah deh, kita lanjutin besok dan gue gak bakal biarin tuh setan lolos! " ucapnya dengan tangan terkepal erat
YOU ARE READING
Carolyn
Teen FictionMAMPIR DULU YUK KAK:) ----- Sekelompok berpakaian serba hitam itu datang entah dari mana dan menghancurkan segalanya. Kedua bayi kembar yang tidak berdosa itu menjadi korban dan keduanya berpisah hingga bertahun-tahun. Tapi mereka akhirnya bertemu...