Episode. 4

1.4K 127 0
                                    


"Ci, kayaknya aku nggak enak badan, deh." Adu Gracia pada Shani yang sedang sibuk membaca di perpustakaan. Karena mereka lagi nggak latihan dance, Shani memilih memanfaatkan waktunya untuk membaca di perpustakaan. Sedang Gracia hanya mengikutinya saja.

"Kalau sakit ke UKS, Gee, bukan ke perpus." sahut Shani dengan tatapan fokus ke buku yang sedang dibacanya.

"Nggak mau. Di UKS nggak ada kamunya." jawab Gracia dengan suara sedikit manja.

"Yakan ada dokter yang ngobatin kamu di sana." Shani membalik halamannya dengan sesekali melirik pada Gracia yang merebahkan kepalanya ke atas meja menghadap dirinya.

"Nggak, ah. Mau di sini aja. Nemenin kamu." katanya lagi dengan tersenyum.

Shani hanya memutar bola mata malas seraya mengembuskan napas lelahnya. Ini bukan kali pertamanya ia menghadapi Gracia setengil ini. Dari kali pertama mereka bertemu pun Gracia sudah lebih dulu mengusik dirinya. Meski tak sampai mengganggu kehidupan pribadinya, tapi terkadang Shani juga kesal sendiri menghadapinya. Namun selebihnya Shani tak keberatan. Sebab, walaupun Gracia anaknya rada songong, setidaknya ia masih dapat diandalkan. Seperti gantiin galon air di studio dance misalnya.

"Ci, kamu kok bisa jahat banget, sih. Aku lagi sakit bukannya diperhatiin malah dicuekin." kata Gracia dengan kepalanya yang tak lagi berada di atas meja melainkan menghadap Shani yang masih fokus membaca. Dia bete sekarang.

"Hehh... ck." Lagi-lagi Shani menghela napas lelahnya seraya mengulurkan tangan kirinya pada Gracia sambil melirik tajam.

"Apanih maksudnya?" Gracia bingung Shani mau minta apa.

"Minum." jawab Shani dengan menunjuk botol hijau yang ada di atas meja depan Gracia dengan dagunya.

"Ci, aku yang sakit---"

"Aku haus." Shani sengaja memotong dan Gracia pun mau tak mau memberikan botol minum kesayangannya itu pada Shani.

Shani menerimanya dan segera meminum airnya sebagian. Gracia hanya dibuat terpana melihatnya.

"Nih." kata Shani dengan mengembalikan botolnya. Gracia menyambut dan segera menutup botolnya tapi dicegah sama tangan Shani.

"Kamu minum juga." ucapnya.

"Hah?" Gracia bengong.

"Minum airnya." suruh Shani.

"Tapi aku nggak haus, Ci."

"Minum atau aku cekokin." ucap Shani dengan pandangan menatap sepenuhnya pada Gracia.

Tak ingin ditatap sedemikian rupa, Gracia segera meminum botol minumnya sendiri sampai agak tersengal dibuatnya.

"Udah puas sekarang?" tanya Shani yang rupanya memperhatikan daritadi.

"Apanya, Ci?"

"Cheh. Gracia Gracia. Kamu lucu banget." komentar Shani dengan terkekeh. Gracia yang jarang melihat Shani tertawa itupun jadi terpaku melihatnya.

Tawamu terekam jelas dalam ingatanku seperti foto dengan sejuta warna, Ci. Batin Gracia.

_____________________

"Eh, ada apa, nih? Kenapa kalian baliknya cuma berdua doang? Chika-nya mana?" tanya Fiony saat Christy dan Zee sudah balik dari kantin tanpa Chika.

"Ka Chika lagi diculik sama ikan paus." sahut Christy ngasal.

"Yakah? Ngapain ikan paus nyulik Chika. Gunanya apa? Emangnya ikan paus dibayar berapa?" Fiony meladeni.

"Nggak dibayar, Ce. Gratis." Zee menimpali seraya duduk di bangkunya sambil ngemilin batagor dari plastiknya.

"Eh, ikan paus kasihan banget nggak sih hidupnya dijeda-jeda mulu. Kayak lagi mau ngapain kejeda. Mau makan kejeda. Mau minum kejeda." Christy mulai.

"Kalau minum nggak mungkin kejeda nggak, sih. Kan dia tinggal mangap doang. Terus airnya langsung masuk ke mulut." sahut Zee.

"Eh, enggak tau. Ikan paus minumnya nggak minum air. Kan dia tinggalnya di air. Ngapain dia butuh air lagi. Kecuali kalau dia tinggalnya di daratan, baru butuh air buat minum." - Fiony.

"Wih, benar banget Cepio. Cepio keren." Christy mengacungkan kedua jempolnya pada Fiony.

"Jadi Chika kemana, Zee?" tanya Fiony lagi kali ini dengan serius.

"Nggak tau. Aku nggak merhatiin. Tau tau pas kita lagi jalan di koridor dianya udah nggak ada." jawab Zee jujur.

"Jangan - jangan Ka Chika itu selama ini adalah sejenis Casper nggak, sih. Diam - diam dia bisa menghilang. Apa sih itu namanya, telekomunikasi, eh teleponisasi, eh bukan telepati, eh salah deng. Teleportase. Nah, terus dia--" sebelum Christy berteori lebih jauh, Zee lebih dulu memasukkan satu batagornya ke mulut Christy.

•••














Ditulis, 15 Juni 2022
Re-edited(diksi), 6 September 2022

AFTER RAIN [48] | {Completed} (DelShel, ZeeSha, Greshan & CH2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang