Chapter 51

129K 10.6K 3K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^



Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)



Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤



Yang belum vote cerita ini dari awal chapter, boleh tolong di vote dulu^^





Apa kabar nih?
Akhirnya aku up lagi walau belum bisa balik seperti biasa.
Ada yang kangen sama update-an cerita aku gak?



Buat yang masih setia stay nungguin cerita ini up, makasih banyak ya<3




Kini tidak ada lagi yang lebih berharga dari kedua malaikat yang menjadi penyemangat

~Kayla Lavanya Ainsley~






Di atas ranjang rumah sakit Raka dengan wajah pucat dan tubuh tidak bertenaga tengah memandangi langit-langit ruangan ber cat putih tempatnya dirawat dengan pandangan kosong. Sejak sadar dari pingsannya dua jam yang lalu lelaki itu hanya diam melamun.

Sean dan Zion yang sudah mecoba berbagai cara agar sahabatnya itu setidaknya mau berkomunikasi dan mengisi perutnya dengan makanan hanya bisa pasrah saat setiap kali penolakan keras dari Raka mereka terima. Lelaki itu benar-benar seperti telah kehilangan semangat hidup sejak rasa penyesalan menimpanya.

"Ka, Makan dulu" Titah Sean. "Lo gak laper emangnya seharian merenung terus"

Untuk pertama kalinya sejak dua jam yang lalu akhirnya Raka mau menoleh merespon. "Gue gak mau makan menu rumah sakit" Ucapnya pelan.

"Yee... Lo udah sakit sempet-sempet nya request menu" Cibir Zion di sofa.

"Ayam bakar atau gue gak makan" Putus Raka dengan nada tidak ingin dibantah.

"Gak bisa, Lo harus–"

"Gue lagi kangen Kayla. Dia suka banget sama Ayam bakar" Lirih Raka mengalihkan pandangan kembali menatap langit-langit ruangan. Tanpa sadar ia meneteskan air matanya.

Mendengar itu Sean, Zion, Beby serta Alexa yang berada di sana saling menatap satu sama lainnya. Mereka mengerti akan kesedihan Raka, hanya saja bukankah ini sudah menjadi takdir yang harus Raka terima atas perbuatannya di masa lalu?

"Mau sampai kapan lo kayak gini? Tubuh lo juga butuh diperhatiin" Ujar Sean. "Kalau lo sakit-sakitan gimana mau cari Kayla?"

"Udah tiga tahun dan sampai sekarang belum ada sedikitpun tanda keberadaan Kayla" Balas Raka mengusap wajahnya frustasi. "Setiap malam gue selalu kepikiran kira-kira Kayla dan anak gue gimana keadaannya diluar sana. Itu benar-benar nyiksa gue"

BROTHER BUT MARRIAGE &quot;BBM&quot; [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang