Chapter 19

66.4K 8.2K 640
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^



Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)




Tolong kerjasamanya nih, aku udah up lebih cepet jadi ramein okee!!






"Permisi mbak, disini ada lowongan kerja tanpa perlu ijazah SMA gak?"

"Maaf mbak, tapi kita juga lagi gak buka lowongan kerja"

"Oh, yaudah kalau gitu terimakasih ya mbak"

Kayla menghela nafas lelah setelah seharian penuh keluar masuk toko demi mendapat sebuah pekerjaan, Namun selalu berakhir dengan penolakan. Ucapan tidak menerima karena tidak membuka lowongan kerja hanya bualan beberapa dari pegawai toko. Kayla tau bahwa mereka  sebenarnya tidak ingin menerima karyawan yang belum memiliki sertifikat lulus sekolah.

Semua ini Kayla lakukan demi bisa mandiri dan menghasilkan uang sendiri untuk tabungannya bersama mamahnya di masa depan. Setelah lepas dari Raka, dia tidak ingin kembali merepotkan keluarga lelaki itu hanya demi memenuhi kebutuhan hidup dia dan mamahnya.

"Harus cari dimana lagi ya? Minta tolong Beby dan Sella sama aja ngerepotin mereka lagi" Keluh Kayla mengusap keringat di dahinya lalu duduk di kursi sebuah Cafe kecil yang tersedia di luar.

Tepukan di bahunya membuat Kayla menoleh dengan dahi mengernyit kaget. Dia buru-buru berdiri dari duduknya lalu membungkuk berkali-kali saat melihat seorang wanita berdiri di sampingnya. "Maaf mbak, maaf.... Saya cuma numpang duduk buat istirahat sebentar"

Si pemilik Cafe hanya tersenyum geli melihat tingkah gadis didepannya. Ia menghentikan pergerakan Kayla yang terus membungkuk membawa gadis itu agar berdiri tegap menatapnya.

Mata pemilik Cafe menyoroti penampilan Kayla yang terlihat sedikit berantakan."Habis dari mana? Kamu anak sekolahan kenapa gak langsung pulang ke rumah jam segini? Ini udah mau malem loh"

"S-saya lagi cari kerjaan, mbak"

"Jangan panggil mbak, Teh Rani aja biar lebih akrab" Ucap si pemilik Cafe bernama Rani itu lembut. "Masuk dulu yuk ke dalam"

"Ehh gak teh gak papa. Saya mau langsung pergi lagi cari kerjaan, belum nemu soalnya" Tolak Kayla sopan.

"Ada yang mau Teteh bicarakan. Kamu butuh kerjaan kan?"

Kayla mengangguk ragu lalu mengikuti tarikan tangan Rani untuk mengajaknya masuk ke dalam Cafe bertema minimalis itu. Mereka duduk disalah satu kursi pengunjung dengan dua cangkir minuman yang disajikan diatas meja oleh Rani.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang