Chapter 13

79.9K 9K 1.2K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^



Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)







Sore ini setelah pulang dari sekolah, Kayla, Beby, dan Sella tengah menikmati waktu bersama di sebuah cafe. Mereka bertiga tengah berbincang sambil sesekali melempar candaan konyol yang membuat tawa ketiganya lepas bersamaan.

Di saat seperti ini Kayla merasa sangat beruntung masih memiliki Beby dan Sella. Dia tidak benar-benar sendiri, karena kedua sahabatnya selalu ada disisinya.

"Emmm Beb, maaf ya gue belum bisa ganti uang lo yang dipake buat berobat dan beli bola Raka"

Beby mengerucutkan bibirnya kesal. Sejak tadi Kayla terus membahas hal ini. "It's okay, Kay. Lo udah lima kali bicara soal itu. Gue ngerti kok gimana kondisi lo sekarang"

"Tapi gue gak enak"

"Sahabat masih bicara soal gak enakan?" Celetuk Sella. "Kita jadi sahabat bukan untuk seneng-senengnya doang, Kay. Lo lagi perlu bantuan dan udah jadi tugas kita buat ngebantu"

Kayla tersenyum tulus. Beruntung sekali dirinya memiliki dua perempuan ini."Makasih ya, Mungkin kalau kalian berdua gak ada, gue gak akan bisa bertahan sejauh ini buat jalanin hidup tanpa orang tua"

"Kita ikut seneng kalau lo ngerasa terbantu. Ngomong-ngomong, gimana respon Raka setelah lo kasih kadonya?" Tanya Beby penasaran. "Zion bilang bola itu udah jadi inceran Raka sejak lama. Apa reaksi dia sesuai ekspetasi kita-kita?"

"Dia seneng banget malah" Balas Kayla antusias dengan wajah bersemu merah saat kejadian kemarin mendadak terputar di kepalanya. "Raka bilang gue orang pertama yang mendukung penuh hobi dan impian dia buat jadi pemain basket terkenal"

"Oh really? kok gue gak yakin ya. Lo gak lagi ngarang cerita demi ngelindungi dia kan?" Secara Sella sendiri sudah banyak membaca cerita yang mirip dengan kisah sahabatnya di novel, dia hapal sekaali seluk beluk setiap karakternya. Apa benar hanya dengan sebuah bola basket Raka bisa berubah lembut?

"Gue gak lagi ngelindungin dia, Sell. Kejadian kemarin dimana dia nyuruh gue buat istirahat dan jangan terlalu capek beneran nyata"

"Untuk yang ini gue sedikit lebih percaya sih sama perubahan Raka" Imbuh Beby. "Secara basket itu udah kayak dunia buat dia. Siapa sih yang gak luluh kalau hal yang jadi kebahagiannya didukung penuh? Zion sendiri juga gitu"

Sella menaikkan sebelah bahunya acuh. "Kalau memang bener gue bersyukur banget, Selain gak kasar lagi sama Kayla itu berarti rencana kita buat Raka luluh berhasil"

"Ide Beby gitu loh" Ujar gadis dengan rambut bergelombang itu sombong.

"Hai"

Sapaan hangat dengan nada ramah membuat ketiga gadis yang tengah asik berbincang menoleh bersamaan ke asal suara. Mereka terbelalak dibuat terkejut saat melihat siapa yang menyapa selembut tadi.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang