Chapter 11

83.5K 9.7K 1.1K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^





Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)



Absen dulu yuk, jam berapa kalian baca cerita ini👉




Saat ini Kayla tengah ditemani oleh Beby dan Sella untuk beristirahat di UKS. Mereka sangat terkejut saat Kayla menelfon dalam kondisi menangis dan berada di dalam toilet dengan keadaan yang mengenaskan.

"Lo yakin gak mau cerita?" Tanya Beby membuka suara.

Sejak tadi Kayla hanya diam dengan pandangan kosong. Bahkan saat mereka mengobati luka di wajah dan tangan gadis itu Kayla tidak meringis atau menimbulkan respon apapun.

Hal itu membuat Beby dan Sella khawatir setengah mati, beruntung hari ini kegiatan belajar mengajar tidak terlalu aktif mengingat besok akan diadakan lomba tahunan antar kelas jadi mereka bisa menemani Kayla disini.

Tangan Sella mengelus rambut Kayla lembut. "Jawab dong, Kay. Jangan bikin kita berdua khawatir"

"Lo gak sendiri Kayla. Lo punya kita berdua, ayo dong cerita kenapa lo bisa luka-luka kayak gini. Katanya lo cuma demam tapi nyatanya kondisi lo jauh lebih buruk dari sekedar demam" Keluh Beby terus memaksa Kayla membuka suara.

Tangis Kayla kembali pecah. Kali ini dia menangis tanpa suara. "Capek....Gue capek, Boleh nyerah aja gak sih? Tapi kalau gue nyerah gimana sama mamah?"

Sella menarik tubuh Kayla kedalam pelukannya. Menepuk-nepuk punggung gadis itu lembut berusaha menenangkan. "Jangan nyerah, Kay. Lo hebat kalau gak jadi orang yang putus asa. Capek boleh tapi jangan nyerah ya? Masih ada mamah lo yang berjuang untuk sadar dari komanya"

"Gak nyangka kisah lo beneran layaknya novel, Kay. Dijodohin, menikah, gak dianggap sama suami dan sekarang harus terpisah dari orang tua sendiri"

Tatapan tajam Sella layangkan untuk Beby membuat gadis itu menarik bibirnya ke dalam. Tidak bisakah gadis itu berhenti berbicara hal yang malah semakin memperjelas penyebab rasa sakit Kayla? Menyebalkan!

"Maaf, Kay. Gak maksud sumpah" Sesal Beby memasang raut wajah merasa bersalah.

Kayla mengangguk mengerti kemudian melepas pelukan Sella seraya menghapus air matanya. "Makasih banyak ya. Tolong jangan pernah berubah, karena sekarang penyemangat gue menjalani hari tanpa mamah dan papah cuma kalian berdua"

"Sekarang lo cerita kenapa bisa luka kayak gini" Ucap Beby. Tatapan gadis itu berubah menelisik. "Jangan bilang ulah Raka? Brengsek banget sih dia!! Gue gak bisa liat lo diginiin, Kay. Dia memang harus dikasih pelajaran"

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang