Chapter 3

99K 11.1K 2K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^



Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)






"Hai semua"

Raka dan kedua sahabatnya yang tengah asik menyantap makanan mereka di kantin menoleh ke asal suara. Terlihat gadis cantik dengan hiasan pita kecil di rambut yang menjadi ciri khasnya duduk bergabung di meja mereka.

Mata Zion dan Sean melirik ke arah Raka yang langsung menyambut hangat gadis itu dengan senyuman. Dari cara Raka memandang saja mereka berdua bisa tau jika sahabatnya itu memiliki perasaan suka pada gadis bernama Gladys yang sekarang tengah bersama mereka.

Tangan Gladys menyentuh jidat Raka mengusap keringat lelaki itu tanpa rasa jijik dengan tangannya. "Lain kali kalau keringetan di lap pake tisu dong, Ka"

"Sengaja biar kamu yang lap–pin" Balas Raka singkat tersenyum menggoda.

Zion dan Sean saling memandang kemudian memasang wajah jijik. "Buset mau muntah gue denger kata-kata lo, Ka" Celetuk Zion.

"Di kantin masih aja bucin. Noh pacaran di taman sana" Imbuh Sean.

Mendengar ucapan kedua sahabat Raka Gladys mendadak tidak enak. Dia menjauhkan tangannya dari Raka lalu sedikit menunduk menyembunyikan rasa malunya. "Maaf gue ganggu kalian ya? Yaudah kalau gitu gue cari meja lain aja"

Gladys hendak bangkit berdiri namun tangan Raka sudah menahannya lebih dulu. "Disini aja. Gak ada yang minta kamu pergi"

"Tapi temen-temen kamu kayaknya gak nyaman ada aku"

"Kalau Raka udah ngomong lo disini itu berarti terpaksa kita yang harus pergi" Ucap Zion malas. "Cabut, cari tempat lain" Ajaknya pada Sean yang mengangguk pasrah. Menyusahkan saja!

Mereka bukan tidak menyukai Gladys. Hanya saja sifat gadis itu yang selalu menyombongkan ke pintarannya membuat mereka benar-benar malas jika Raka sudah bersamanya. Tidak akan ada Raka yang urakan, dingin, dan yang pastinya lelaki itu tidak bisa diajak untuk berbuat nakal.

Beruntung kepintaran Gladys tidak menular pada Raka. Jika iya, maka sudah dipastikan mereka kehilangan sahabatnya itu. Raka akan mendadak menjadi murid budiman jika sudah bersama Gladys.

"Duduk"

Perintah Raka pada Gladys yang mengangguk semangat. "Aka kamu tau gak? Aku udah dapet pengumuman hasil lomba Olimpiade kemarin" Cerita Gladys bersemangat memanggil Raka dengan embel kesukaannya.

"Oh ya? Terus gimana hasilnya?" Tanya Raka antusias.

"Aku dapet juara umum, Ka. Seneng banget akhirnya impian aku dan Bunda ku bisa terwujud"

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang